PengertianHasrat, Jenis, dan Contohnya. Manusia adalah seorang individu yang memiliki beragam arti karakter maupun perilaku. Setiap yang dilakukannya menjadi simbol atau lebeling untuk mereka sendiri dan itulah yang dinamakan branding dalam diri manusia. Sehingga agar seseorang mendapat julukan yang baik maka dirinya harus melakukan perbuatan
A. Pengertian Keindahan Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu barn dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Menurut The Liang Gie dalam bukunya âGaris besar estetikaâ. Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata âbeutifulâ dalam bahasa Perancisââbeauâ, sedang Italia dan spanyol âbelldâ berasal dari kata latin âbellumâ. Akar katanya adalah âbonumâ yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentukâ pengecilan menjadi âbonellumâ dan terakhir diperpendek sehingga ditulis âbellum. Menurut cakupannya orang hams membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty keindahan dan the beautiful benda atau hal yang indah. Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan raja. Disamping itu-terdapat pula perbedaan menunit luasnya pengertian, yakni Keindahan dalam arti yang luas Keindahan dalam arti estetis mumi Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan Bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya symmetriaâ untuk keindahan berdasarkan penglihatan misalnya pada karya pahat dan arsitektur. dan hamlonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran musik. Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi Keindahan seni Keindahan alam Keindahan moral Keindahan intelektual Keindahan dalam arti estetis mumi menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dan bentuk dan warna. keindahan pada dasamya adalah sejumlah kwalita, pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan unity, keselarasan harmony, kesetangkupan symmetry, keseimbangan balance dan perlawanan contrast. Ada pula yang berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan Si pengamat. Filsuf dewasa ini merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara pencerapan-pencerapan inderawi kits beaty is unity of formal relations of our sense perceptions. Sebagian filsuf lain menghubungan pengertian keindahan dengan ide kesenangan pleasure, yang merupakan sesuatu yang menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran. Filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos 1225-1274 mengatakan, bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat. B. Perbedaan Antara Keindahan Sebagai Kualitas Abstrak dan Sebuah Benda Tertentu Yang Indah Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak Beauty as an abstract quality menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita. Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya. Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat. Contoh keindahan dalam bentuk benda Secara alami Manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari Yang Maha Kuasa. Buatan tangan Karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia. Menurut cakupan orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita yang abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Dalam pembatasan filsafah kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni Keindahan dalam arti yang luas Keindahan dalam arti estetis murni Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan C. Keindahan Seluas-seluasnya Keindahan itu tidak bisa disamakan dengan materi tetapi keindahan itu adah kepuasan yang muncul dari dalam hati dan sesuatu yang kita bayangkan karena kita ingin mencapainya, butuh waktu untuk menimbulkan keindahan dalam diri, disaat ke indahan itu muncul maka tercipatalah kedamaina dalam hati kita yang merasakan keindahan. Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja Disamping itu terdapat pula perbedaan menurnt luasnya pengertian, yakni Keindahan dalam arti yang luas Keindahan dalam arti estetis murni Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Keindahan yang seluas-luasnya meliputi Keindahan alam Keindahan seni Keindahan moral Keindahan intelektual Keindahan ini lah yang mencakup semua nilai keindahan yang pada dasarnya mempunyai nilai tersendiri , dengan cara pandang yang berbeda pada setiap manusia. Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat. Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersipat terlihat visual atau terdengar auditory walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut keindahan tersebut pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. D. Nilai-nilai Etetik Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti letak benarannya. Tentang nilai ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif. Atau ada yang membedakan nilaiperseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya instrumental/contributoryyakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baikdari benda yang bersangkutan, atusebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri. Sebagai contoh Puisi. Bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik, sedangkan pesanyang ingin disampaikan kepada pembaca melalui alat benda puisi itu disebut nilai instrinsik. Tarian damarwulanMinakjonggo merupakan nilai ekstrinsik, sedang pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawankejahatan merupakan nilai instrinsik. D. Perbedaan Nilai Ekstrinsik dan Instrinsik â Nilai ekstrinsik Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya âinstrumental! Contributory valueâ, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya uisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik â Nilai intrinsik Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui alat benda puisi itu disebut nilai intrinsik. E. Pengertian Kontemplasi dan Ekstansi Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda. Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia.
Manusiaharus membedakan keindahan pada benda abstrak dan pada benda yang indah. Dapat di bedakan pada bahasa inggris "Beauty" (keindahan) dan "The Beautiful" (Benda atau hal indah). Ada Juga perbedaan menurut luasnya pengertian : a.Keindahan dalam arti luas. b.Keindahan dalam arti estetis murni. c.Keindahan dalam arti terbatas.
Budayaatau kebudayaan dalam bahasa inggris disebut dengan kata culture. Kata tersebut berasal dari bahasa latin Colere yang berarti mengolah atau mengerjakan. Dapat juga diartikan mengolah tanah atau bertani. Kesenian diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. Sedangkan bentuk keindahan yang berenakaragam itu muncul dari
7 Unsur Kebudayaan Universal Menurut Koentjaraningrat â Salam buat pembaca Ibnudin, salam budaya. Bila berbicara mengenai budaya tentunya saja Indonesia adalah Rajanya, betulkan? Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya yang sangat banyak dan juga menarik pastinya. Namun, apakah diantara kita sebagai generasi penurus bangsa ini tahu mengenai pengertian budaya atau kebudayaan? Lalu unsur-unsur di dalam kebudayaan? Akan menjadi pertanyaan besar bila kita tidak bisa menjawab. Untuk itu, perlu bagi kita untuk mengetahui pengertian kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan dan ciri kebudayaan. Penulis sertakan dalam artikel ini definisi kebudayaan menurut beberapa ahli, seperti Koentjaraningrat, Ralph Linton, dan masih banyak lain. Sumber Pengertian Budaya Pengertian Budaya Sumber Secara umum pengertian budaya adalah adat atau suatu kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat. Dengan begitu bisa dikatakan kebudayaan adalah suatu sikap yang telah mengakar ke dalam setiap orang. Untuk lebih jelasnya di bawah ini beberapa pengertian yang lebih rinci sebagai berikut Pengertian budaya secara umum Budaya merupakan suatu cara untuk hidup yang berkembang, menjadi milik bersama sebuah kelompok manusia, serta diteruskan ke setiap generasi. Selain itu, budaya juga dapat menjadi pengatur manusia agar mampu hidup dengan baik, dari tindakan, perbuatan dan lisan. Pengertian budaya secara istilah Budaya atau kebudayaan dalam bahasa inggris disebut dengan kata culture. Kata tersebut berasal dari bahasa latin Colere yang berarti mengolah atau mengerjakan. Dapat juga diartikan mengolah tanah atau bertani. Pengertian budaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI mengartikan budaya sebagai suatu pemikiran, adat istiadat, dan akal budi. Sedangkan turunan kata budaya yakni kebudayaan memiliki arti cara berpikir, bertindak manusia. Artikel terkait Unsur budaya modern pada novel dilan â kata kata dilan Pengertian Budaya Menurut Para Ahli Sumber Setelah memahami pengertian budaya secara bahasa dan istilah. Selanjutnya kita akan mengulas bagaimana pandangan para ahli tentang budaya. Ada beberapa pengertian budaya menurut para ahli diantaranya sebagai berikut Definisi Budaya Menurut Koentjaraningrat Budaya menurut Koentjaraningrat memiliki maknsa yang sama dengan kata colere yang berkembang menjadi kata culture. Kata culture yang memiliki arti segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah, mengubah alam. Sedangkan kebudayaan menurut Koentjaraningrat merupakan keseluruhan suatu sistem gagasan, tindakan, serta hasil karya manusia dalam kehidupan. Kebudayan juga dijadikan milik diri tiap manusia dengan belajar. Definisi Budaya Menurut Ki Hajar Dewantara Pengertian budaya menurut Ki Hajar Dewantara ialah hasil dari perjuangan masyarakat terhadap keadaan zaman dan alam. Budaya juga menjadi bukti mengenai kejayaan dan kemakmuran suatu masyarakat ketika menghadapi kesulitan dan rintangan hidup. Kebudayan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan hasil perjuangan manusia oleh dua pengaruh yaitu keadaan zaman dan alam. Kebudyaan juga menjadi bukti jayaan manusia untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang lahirnya bersifat tertib dan damai. Definisi Budaya Menurut Taylor Budaya diartikan Tylor sebagai komples yang berisi pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral, hukum, dan adat istiadat. Serta kemampuan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat. Bisa disimpulkan bahwa budaya merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari suatu masyarakat. Kita bisa dengan mudah menemukan ini di suku-suku pedalaman. Mereka memiliki nilai kepercayaan dan moral yang tinggi. Begitu pula dengan kesenian didalamnya juga sangat unik dan beragam. Definisi Budaya Menurut Linton Pengertian budaya menurut Linton adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengertahuan. Hal tersebut merupakan sebuah kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Ada yang bisa kita garis bawahi dari pengertian budaya menurut linton yakni adanya proses mewariskan. Semisal dari generasi Tua kepada generasi Muda. Tentu hal ini dilakukan secara natural disetiap komunitas. Semisal seorang anak diajarkan berburu hewan untuk bertahan hidup. Maka anak tersebut sedari kecil mulai diajak untuk melihat cara berburu. Sehingga ketika dewasa mereka sudah ahli dalam mencari penghidupan pribadi. Definisi Budaya Menurut Effat Al-Syarqawi Effat Al-Syarqawi memiliki pengertian yang sedikit berbeda dibanding para ahli pada umumnya. Beliau memandang Budaya dari pandangan agama islam. Menurut beliau budaya adalah khazanah sejarah suatu kelompok masyarakat yang tercermin di dalam kesaksian. Di dalamnya terdapat berbagai nilai bahwa suatu kehidupan harus memilikii makna dan tujuan yang bersifat ruhiah. Pengertian budaya dari effar al-syarqawi sangat kental dengan nilai spiritual. Sehingga budaya tidak bisa dijauhkan dari nilai-nilai keagamaan suatu komunitas suku. Definisi Budaya Menurut Jensen dan Trenholm Menurut kedua ahli ini, budaya adalah seperangkat norma, nilai, adat istiadat, kepercayaan, dan aturan serta juga kode. Jika dilihat secara sosial dapat mengartikan kelompok-kelompok manusia. Kemudian mengikat satu dengan yang lainnnya. Selanjutnya membentuk suatu nilai di dalam suatu masyarakat. Tentu beberapa pengertian budaya menurut para ahli diatas bermacam-macam dengan sudat pandang yang berbeda. Namun kita bisa menarik garis besar bahwa budaya berkaitan erat dengan kebiasaan masyarakat. Artikel terkait Kumpulan Kata Kata Bijak bermakna dari para tokoh dunia. Sumber Bahasa Bahasa merupakan suatu bentuk pengucapan yang indah dalam sebuah kebudayaan. Serta menjadi alat perantara utama manusia dalam melanjutkan atau mengadaptasikan sebuah kebudayaan. Sedangkan untuk jenis bahasa ada dua, yakni bahasa lisan dan tulisan. Umumnya masyarakat suku lebih sering menggunakan bahasa lisan. Sebab mereka masih belum mampu untuk berbicara melalui tulisan seperti masyarakat modern saat ini. Namun mereka sudah mampu untuk membuat mengungkapkan perasaan melalui gambar dinding gua. Seperti yang banyak ditemukan oleh peneliti arkeolog. Sistem Pengetahuan Unsur selanjutnya adalah sistem pengetahuan yang berkisar pada pengetahuan mengenai kondisi alam sekililingnya, serta sifat peralatan yang dipakainya. Ruang lingkup sistem pengetahuan berupa pengetahan tentang alam, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, Kepribadian sesama manusia, tubuh manusia. Sistem pengetahuan dalam budaya terbentuk dengan proses interaksi dari setiap anggota komunitas. Selain itu juga akan tradisi mewarisi pengetahuan yang lampau kepada generasi muda. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial Bila sekelompok manusia berkumpul disuatu tempat dengan waktu yang cukup lama, maka akan terbentuk yang namanya masyarakat. Sekelompok masyarakat tersebut juga bisa disebut sebagai organisasi sosial yang memiliki memiliki anggota dan fungsi serta tugas yang berbeda-beda. Sistem kemasyarakata meliputi kekerabatan, perkumpulan, sistem kenegaraan, dan sistem kesatuan hidup. Untuk makna lebih luas bisa diartikan sebagai bangsa atau bahkan negara, semisal negera Indonesia ini. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi Teknologi yang dimaksud disini adalah jumlah dari keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para anggora dari suatu masyarakat. Didalamnya termasuk keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan bahan-bahan mentah. Selain itu juga, pemprosesan bahan-bahan untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportas dan berbagai kebutuhan lainnya. Dalam kebudayaanm unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik. Berupa alat-alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat tinggal atau rumah serta alat transportasi. Sistem Mata Pencaharian Hidup Sistem mata pencaharian hidup adalah segala usaha manusia untuk mendapatakn barang dan jasa yang menjadi kebutuhannya. Bisa juga disebut dengan sistem ekonomi karena memiliki kaitan erat dengan mencukupi kebutuhan hidup. Beberapa jenis mata pencaharian seperti berburu, bercocok tanam, berternak dan berdagang. Setiap daerah memiliki ciri sistem mata pencaharian hidup yang berbeda. Semisal bagi yang hidup pesisir pantai, maka mereka akan mencari ikan di laut. Atau orang yang tinggal di daerah perkebunan akan mencukupkan kebutuhan hidupnya dengan berkebun di ladangnya. Sistem Religi Yang dimaksud sistem religi disini adalah sebuah sistem yang terpadu antara kenyakinan dan perilaku keagamaan. Hal tersebut berhubungan dengan sesuatu yang suci dan akal tidak menjangkaunya. Sistem religi meliputi, sistem kepercayaan, nilai dan pandangan hidup, komunikasi dan upacara keagamaan. Pada komunitas tentu ada memiliki sistem religi yang begitu komplek dari bangun sampai tidur ada peraturan. Sebaliknya juga ada yang hukum adat tidak sampai seketat itu. Namun dipastikan nilai spiritual sangat mempengaruhi cara hidup mereka. Kesenian Kesenian diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. Sedangkan bentuk keindahan yang berenakaragam itu muncul dari imajinasi kreatif manusia. Selain itu, tentunya juga dapat memberikan kepuasan batin bagi manusia. Ada banyak kesanian yang umumnya dihasilkan oleh suatu komunitas masyarakat semisal kerajinan batok kelapa, pahat, dan masih banyak lainnya. Untuk memahami kesenian secara jelas dapat dipetakan menjadi tiga bentuk yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari. Baca juga Rumah Adat Aceh Rumoh Aceh, Rumah Krong Bade, Rumoh Santeut 5 Unsur Kebudayaan Menurut Ralph Linton Menurut Ralph Linton, ada 5 unsur kebudayaan di dalam kehidupan masyarakat, diantara sebagai berikut Cultural Universal, merupakan unsur kebudayaan yang tersebar kedalam suatu kerangka kebudayaan serta dapat dijumpai dimanapun. Cultural Activity, adalah sebuah kegiatan dari kebudayaan setempat. Traits Complexes, merupakan unsur kebudayaan yang lebih kecil, menarik dibandingkan dengan kebudayaan setempat. Traits, adalah unsur pelengkap yang lebih keci dibanding Trait Complexes. Items, merupakan unsur terkecil yang sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan lagi serta tidak bisa dijelaskan. Unsur Budaya Menurut Para Ahli Sumber Hampir sama dengan pengertian diatas tadi, banyak ahli yang menjelaskan mengenai unsur unsur dari budaya atau kebudayaan. Setiap suku atau komunitas manusia tentu memiliki unsur-unsur kebudayaan masing-masing. Dengan berbagai jenis tersebut juga akan mempengaruhi didalam praktiknya. Oleh sebab itu perlu juga tahu unsur dari budaya yang sudah diracik dengan baik oleh para peneliti. Berikut ini ada beberapa penjelasan unsur budaya menurut para ahli yang kompeten dibidangnya Unsur budaya menurut Melville J. Herkovits Herkovits berpendapat bahwa kebudayaan memiliki 3 unsur. Setiap unsur harus ada untuk membentu suatu nilai kebudayaan. Menariknya ketiga unsur sudah tidak asing bagi kita. Namun mungkin kurang disadari. Untuk mengetahui unsur budaya menurut Melville J. Herkovit sebagai berikut Pertama, keluarga Kedua, sistem ekonomi Ketiga, alat-alat teknologi Ketiga unsur diatas merupakan bagian terpenting dari suatu kebudayaan dalam sebuah komunitas masyarakt. Sehingga bila salah satu tidak ada maka tidak akan terbentuk yang namanya adat. Unsur budaya menurut Bronislaw Malinowski Menurut Bronislaw Malinowski, kebudayaan memiliki 4 unsur. Hampir mirip dengan pendapat dari Herkovits, sebagai berikut pendapat Malinowski Terdapat sistem norma sosial yang dapat mewujudkkan kerjasama diantara para anggota masyarakat. Hal tersebut agar setiap anggota masyarakt dapat menyesuaikanm diri denagn keadaan alam yang ada disekitarnya. Memiliki organiasi ekonomi Terdapat organisasi kekuatan atau politik Memiliki alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan. Contoh sederhananya dalah keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama. Unsur budaya menurut C. Kluckohn Kluckohn berpendapat terdapat 7 unsur budaya atau kebudayaan yang sifatnya universal atau umum. Tentu ini diambil dari sebagian kesamaan berbagai macam kebudayaan yang ada. Kemudian dikumpulakan menjadi tujuh untur kebudayaan menurut C. Kluckohn sebagai berikut Memiliki sistem pengetahuan Sistem bahasa Memiliki Teknologi dan peralatan Terdapat kesenian semisal seni ukir, patung, tari dan masih banyak lagi Sistem mata pencaharian hidup Sistem keagamaan atau religi Memiliki sistem kemasyarakatan Dari unsur budaya menurut para ahli diatas semoga bisa memudah kita untuk memahami budaya itu sendiri. Artikel terkait Kumpulan contoh makalah yang baik dan benar 6 Ciri Ciri Budaya Sumber Budaya tentu memiliki ciri untuk dapat dengan mudah diketahui. Apa sesuatu yang dilakukan sesuatu kelompok masyarakat itu termasuk budaya atau bukan? Untuk itu perlu kita mengetahui ciri ciri dari budaya agar kita memahami dengan betul. Berikut ini adalah penjelasan mengenai enam ciri ciri budaya atau kebudayaan yang sering kita temui Kebudayaan adalah sebuah budaya yang berada di suatu daerah dan dapat dipelajari. Dapat disampaikan kepada setiap orang atau setiap kelompok serta bisa diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya. Kebudayaan Bersifat dinamis. Maksudnya ialah budaya yang merupakan suatu sistem dapat berubah sepanjang waktu. Budaya juga mengikuti perkembangan zaman. Bersifat selektif. Maksudnya menunjukkan pola perilaku pengalaman manusia secara terbatas. Memiliki unsur budaya dan unsur tersebut saling berkaitan satu sama yang lainnya. Bersifat Etnosentrik. Maksudnya menganggap budaya milik sendiri sebagai budaya terbaik. Serta menganggap budaya lain sebagai budaya standar atau biasa. Dari ciri budaya diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa budaya adalah ciri khas dari suatu masyarakat. Dan setiap komunitas masyarakat memiliki ciri yang berbeda. Cukup sekian penjelasan mengenai pengertian budaya menurut para ahli, unsur budaya atau kebudayaan menurut para ahli. Tentu mudah dipahami bukan? Apalagi juga disertakan Tujuh atau 7 Unsur Kebudayaan Universal Menurut Koentjaraningrat, ada juga ciri ciri budaya. Semoga tulisan ini menambah wawasan pengertian budaya kepada pembaca sekalian. Terima kasih dan semoga bermanfaat untuk sobat ibnudin sekalian.
ï»żSecarasederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu muncul dari sebuah permainan imajinatif dan kreatif. Hal itu dapat memberikan kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Manusia pada umumnya menyukai sesuatu yang indah, baik terhadap keindahan alam maupun keindahan seni. Keindahan alam adalah keharmonisan yang menakjubkan dari hukum-hukum alam yang dibukakan untuk mereka yang mempunyai kemampuan untuk menerimanya. Sedangkan keindahan seni adalah keindahan hasil cipta manusia seniman yang memiliki bakat untuk menciptakan sesuatu yang indah. Pada umumnya manusia mempunyai perasaan keindahan. Rata-rata manusia yang melihat sesuatu yang indah akan terpesona. Namun pada hakikatnya tidak semua orang memiliki kepekaan terhadap keindahan itu sendiri. Keindahan tentang seni telah lama menarik perhatian para filosof mulai dari zaman Plato sampai zaman modern sekarang ini. Teori tentang keindahan muncul karena mereka menganggap bahwa seni adalah pengetahuan perspektif perasaan yang khusus. Keindahan juga telah memberikan warna tersendiri dalam sejarah peradaban manusia. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan membahas pengertian estetika, sejarah perkembangan estetika, serta hubungan antara manusia dengan estetika. Mengenal Pengertian Estetika Estetika adalah cabang ilmu yang membahas masalah keindahan. Bagaimana keindahan bisa tercipta dan bagaimana orang bisa merasakannya dan memberi penilaian terhadap keindahan tersebut. Maka filsafat estetika akan selalu berkaitan dengan baik dan buruk, indah dan jelek. Bukan berbicara tentang salah dan benar seperti dalam epistemologi. Secara etimologi, estetika diambil dari bahasa Yunani, aisthetike yang berarti segala sesuatu yang dapat dicerna oleh indra. Estetika membahas refleksi kritis yang dirasakan oleh indera dan memberi penilaian terhadap sesuatu, indah atau tidak indah, beauty or ugly. Estetika disebut juga dengan istilah filsafat keindahan. Emmanuel Kant meninjau keindahan dari 2 segi, pertama dari segi arti yang subyektif dan kedua dari segi arti yang obyektif. a. Subyektif Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat. b. Obyektif Keserasian dari suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh obyek ini tidak ditinjau dari segi gunanya. Bagi Immanuel Kant , sarana kejiwaan yang disebut cita rasa itu berhubungan dengan dicapainya kepuasan atau tidak dicapainya kepuasaan atas obyek yang diamati. Rasa puas itu pun berkaitan dengan minat seseorang atas sesuatu. Suatu obyek dikatakan indah apabila memuaskan minat seseorang dan sekaligus menarik minatnya. Pandangan ini melahirkan subyektivisme yang berpengaruh bagi timbulnya aliran-aliran seni modern khususnya romantisme pada abad ke-19. Menurut Al-Ghazali, keindahan suatu benda terletak di dalam perwujudan dari kesempurnaan. Perwujudan tersebut dapat dikenali dan sesuai dengan sifat benda itu. Disamping lima panca indera, untuk mengungkapkan keindahan di atas Al Ghazali juga menambahkan indra ke enam yang disebutnya dengan jiwa ruh yang disebut juga sebagai spirit, jantung, pemikiran, cahaya. Kesemuanya dapat merasakan keindahan dalam dunia yang lebih dalam yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama. Kaum materialis cenderung mengatakan nilai-nilai berhubungan dengan sifat-sifat subjektif, sedangkan kaum idealis berpendapat nilai-nilai bersifat objektif. Andaikan kita sepakat dengan kaum materialis bahwa yang merupakan nilai keindahan itu merupakan reaksi-reaksi subjektif, maka benarlah apa yang terkandung dalam sebuah ungkapan âMengenai masalah selera tidak perlu ada pertentanganâ. Sama seperti halnya orang-orang yang menyukai lukisan abstrak, jika sebagian orang mengatakan lukisan abstrak aneh, maka akan ada juga orang yang mengatakan bahwa lukisan abstrak itu indah. Reaksi ini muncul dalam diri manusia berdasarkan selera. Pada akhirnya pembahasan estetika akan berhubungan dengan nilai-nilai sensoris yang dikaitkan dengan sentimen dan rasa. Sehingga estetika akan mempersoalkan teori-teori mengenai seni. Dengan demikian estetika merupakan sebuah teori yang meliputi a. Penyelidikan mengenai sesuatu yang indah b. Penyelidikan mengenai prinsip-prinsip yang mendasari seni c. Pengalaman yang bertalian dengan seni, masalah yang berkaitan dengan penciptaan seni, penilaian terhadap seni dan perenungan atas seni. Dari pernyataan di atas, estetika meliputi tiga hal yaitu fenomena estetis, fenomena persepsi, fenomena studi seni sebagai hasil pengalaman estetis. Sejarah Perkembangan Estetika Pada zaman Yunani Kuno sampai masa-masa kemudian filsafat keindahan menjadi begian dari metafisika yakni cabang filsafat yang membahas persoalan-persoalan tentang keberadaan dan seluruh realita. Banyak metode dan istilah metafisika dipergunakan dalam filsafat keindahan. Filsuf yang mulai banyak membahasnya adalah Socrates 496-399 SM dan Plato 427-347 SM. Istilah-istilah yang mereka pakai lebih umum sifatnya. Aristoteles, filsuf yang pernah menjadi guru Iskandar Agung, mempergunakan istilah Poetika. Kemudian hari muncul istilah-istilah seperti âartâ dan âhumanioraâ yang mana istilah ini di negara-negara pemakai bahasa Inggris masih dijunjung tinggi bahkan dipakai sebagai nama jurusan The Humanities yang menjadi orang muda lebih manusiawi. Estetika di dunia Barat sama tuanya dengan filsafat. Khususnya dalam filsafat Plato. Masalah estetika memainkan peranan yang sangat penting. Keindahan yang mutlak menurut Plato hanya terdapat dalam tingkatan ide-ide dan dunia ide yang mengatasi kenyataan. Itulah dunia ilahi yang tidak langsung terjangkau oleh manusia, tetapi yang paling mendekati deskripsi para filsuf adalah pendekatan melalui dunia ide dengan harmoni yang ideal Teeuw, 3471984. Dick Hartoko dalam bukunya Manusia dan Seni 1986 15-17 mengemukakan perihal estetika yang meliputi pengertian dan juga asal kata dari istilah tersebut pertama-tama mengungkap Istilah anastesi yang terdiri atas dua bagian âanâ yang berarti âtidakâ dan âaesthesisâ berarti yang berarti âperasan, pencerapan, persepsiâ. Jadi dapat disimpulkan bahwa tugas ahli anasthesi itu supaya pasien yang menjalani operasi bedah tidak merasakan sakit atau justru bisa tidak sadar diri. Kata âaesthesisâ berasal dari bahasa Yunani dan berarti pencerapan, persepsi, pengalaman, perasaan, pemandangan. Kata ini untuk pertama kali dipakai oleh Alexander Gottlieb Baumgarten 1714-1762. Filsafat estetika pertama kali dicetuskan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten 1975 yang mengungkapkan bahwa estetika adalah cabang ilmu yang dimaknai oleh perasaan. Walau begitu, dalam sejarah falsafah, tokoh yang paling berjasa merumuskan dan membangun pengertian estetika sebagai bidang falsafah adalah Hegel 1770-1831 seorang filosof idealis Jerman yang pemikirannya sangat berpengaruh pada abad ke-19 dan 20. Hegel inilah yang terutama sekali menghubungkan estetika dengan seni, sehingga pada abad ke-19 estetika tidak berkembang semata-mata sebagai falsafah keindahan, tetapi menjelma menjadi semacam teori seni . Filsafat estetika adalah cabang ilmu dari filsafat aksiologi, yaitu filsafat nilai. Istilah aksiologi digunakan untuk memberi batasan kebaikan yang meliputi etika, moral, dan perilaku. Adapun estetika yaitu memberi batasan mengenai hakikat keindahan atau nilai keindahan. Baumgarten masih memasukkan pengalaman tentang keindahan dalam ilmu pengetahuan, namun ia merasa perlu untuk menciptakan sebuah istilah tersendiri guna menunjukkan bahwa pengetahuan ini lain dari yang lain. Istilah ini juga berbeda dengan pengetahuan akal budi semata-mata. Puncak awal perkembangan estetika sebagai salah satu bidang falsafah yang penting tampak pada pemikiran Immanuel Kant 1724-1784 Semenjak Kant, pengetahuan tentang keindahan atau pengalaman estetika tidak dapat ditempatkan di bawah payung logika atau etika, namun istilah estetika tetap dipertahankan. Adapun yang dimaksudkan dengan istilah itu ialah cabang filsafat yang berurusan dengan keindahan. Maka Alexander Gottlieb Baumgarten mengembangkan filsafat estetika yang didefinisikannya sebagai ilmu pengetahuan tentang keindahan. Hal ini dituangkan melalui karyanya yang berjudul Aesthetica Acromatica 1750-1758. Hubungan Antara Manusia dan Estetika Berbicara mengenai penilaian terhadap keindahan maka setiap dekade dan setiap zaman memberikan penilaian yang berbeda terhadap sesuatu yang dikatakan indah. Jika pada zaman romantisme di Perancis keindahan berarti kemampuan untuk menyampaikan sebuah keagungan, lain halnya pada zaman realisme, keindahan mempunyai makna kemampuan untuk menyampaikan sesuatu apa adanya. Sedangkan di Belanda pada era de Stjil keindahan mempunyai arti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang juga kemampuan mengabstraksi benda. Para Kawi zaman dahulu memakai kata Kalangwan atau Lango. Menurut professor Zoetmulder, tak ada satu bahasa yang demikian kaya akan istilah-istilah untuk mengungkapkan pengalaman estetika itu seperti bahasa Jawa Kuno. Bahkan dalam kalangan para penyair itu, keindahan dan pengalaman estetik dianggap sebagai sesuatu yang berasal dari surga yang pantas di sambut dengan sikap religius dan kebaktian âa real cult of beautyâ. Bahkan membuat seni, menggubah syair, dianggap sebagai suatu tindakan kebaktian. Akhirnya, manusia akan merasakan keindahan jika menyukai atau menyenangi sesuatu. Akan tetapi hal ini tidak mungkin berdampak baik dan buruk karena tidak bisa ditebak apa yang manusia sukai. Manusia pada hakikatnya menyukai kebaikan akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa manusia juga menyukai keburukan yang termasuk perilaku menyimpang. Lihat Filsafat Selengkapnya
Setiapmanusia memiliki keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti pernah mendengar kata estetika. Estetika berkaitan penuh dengan seni dan lalu apa sih estetika itu pengertian jelas dan menurut para ahli? Untuk itu pembahasan tentang estetika sebagai EstetikaEstetika merupakan cabang filsafat yang memuat keindahan. Estetika merupakan ilmu yang membahas bagaimana keindahan dapat terbentuk, serta bagaimana agar bisa merasakannya. Untuk lebih lanjut mengenai estetika yaitu suatu filosifi yang mempelajari suatu nilai sensoris yang terkadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen serta rasa. Estetika adalah cabang yang dekat dengan filosifi terdiri dari tiga hal, yaituStudi mengenai fenomena mengenai fenomena mengenai seni sebagai hasil pengalaman Menurut Para AhliEstetik dalam kedokteran gigi. adalah integeritas harmonis dari beberapa fungsi fisiologis oral dengan penekanan yang sama sehingga didapatkan atau dihasilkan gigi geligi yang ideal melalui restorasi dengan bentuk, warna, struktur dan fungsi untuk mencapai kesehatan dan daya tahan yang Webster Dic 197718. Estetika merupakan gabungan dari ilmu pengetahuan dan filsafat. Kata estetika dikutip dari bahasa Yunaniaisthetikos atauaishtanomai yang berarti mengamati dengan inderaKattsoff, element of philosopiy, 1953. Estetika adalah segala sesuatu dan kajian terhadap hal-hal yang berkaitan dnegan kegiatan Mater Ames, Colliers Encyclopedia. Estetika merupakan suatu telaah yang berkaitan dengan penciptaan, apresiasi, dan kritik terhadap karya seni dalam konteks keterkaitan seni dengan kegiatan manusia dan pernanan sendi dalam perubahan dunia stolnitz, Encyclopedia of Philoshopy. Estetika merupakan kajian filsafat keindahan dan juga Djelantik, Estetika Suatu Pengantar, 1999. Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek yang disebut Haverson, dalam Estetika Terapan, 1989. Estetika adalah segala hal yang berhubungan dengan sifat dasar nilai-nilai nonmoral suatu karya Hosper, dalam Estetika Terapan, 1989. Estetika merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan proses penviptaan karya sachari, Estetika terapan, 1989. Estetika adalah filsafat yang membahas esensi dari totalitas kehidupan estetik dan artisrtik yang sejalan dengan sumarjo, filsafat seni, 2000. Estetika mempersoalkan hak ikat keindahan alam dan karya seni, sedangkan filsafat seni mempersoalkan hanya karya seni atau benda seni, atau artifak yang disebut EstetikaPengertian estetika dari suatu masa ke masa yang lain selalu mengalami perubahan. Beberapa pemikir estetika yang terkenal antara lain adalah Aristoteles dan Immanuel Kant. Aristoteles dalam Poetics menyatakan bahwa sesuatu dinyatakan indah karena mengikuti aturan-aturan order, dan memiliki magnitude atau memiliki daya Kant dalam The Critique of Judgement 1790 yang dikutip oleh Porphyrios 1991 menyatakan bahwa suatu ide estetik adalah representasi dari imajinasi yang digabungkan dengan konsep-konsep tertentu. Kant menyatakan adanya dua jenis keindahan yaitu keindahan natural dan keindahan natural adalah keindahan alam, yang indah dalam dirinya sendiri, sementara keindahan dependen merupakan keindahan dari objek-objek ciptaan manusia yang dinilai berdasarkan konsep atau kegunaan tertentu. Kedua pendapat tersebut di atas menunjukkan perhatian yang besar pada objek, di mana keindahan didapatkan karena suatu objek memiliki karakter tertentu sehingga layak untuk dinyatakan sebagai yang besar terhadap objek dalam pemikiran tentang estetika tersebut memberikan pengaruh pada arsitektur. Pengaruh tersebut mengakibatkan munculnya aturan-aturan sebagai patokan untuk menyatakan keindahan suatu yang hidup pada masa Renaissance, dalam Ten Books on Architecture menyatakan bahwa keindahan suatu bangunan ditentukan oleh beberapa faktor Porphyrios, 1991 seperti jumlah komponen number misalnya jumlah kolom, pelubangan dan sebagainya yang dinyatakan harus meniru alam, congruity, yaitu bagaimana menempatkan suatu komponen untuk membentuk keindahan secara keseluruhan, finishing dan intinya Alberti menyatakan sesuatu disebut indah karena meniru alam, dalam hal ini bukan hanya alam secara fisik, tetapi juga hukum-hukum alam. Hal ini dapat dilihat pada kolom-kolom Yunani yang berbentuk mengecil ke atas, yang dianggap sesuai dengan hukum alam. Alberti bukanlah satu-satunya orang yang mencetuskan standar dalam estetika Palladio dan Brunelleschi juga banyak memberikan kontribusi bagi standar estetika dalam arsitektur masa Renaissance. Kebanyakan aturan-aturan yang berlaku pada masa tersebut menyebutkan aturan proporsi dalam angka-angka. Golden section merupakan salah satu aturan proporsi dalam angka yang banyak digunakan dan dianggap sebagai representasi dari alam pada sekitar abad dan ArsitekturDalam arsitektur, estetika adalah sebuah bahasa visual, yang tidak sama dengan beberapa bahasa estetika yang tidak visual, seperti bahasa itu sendiri. Estetika dalam arsitektur memiliki banyak sangkut paut dengan segala yang visual seperti permukaan, volume, massa, elemen garis, dan sebagainya, termasuk berbagai order harmoni, seperti Estetika Teori Estetika SubyektifMenurut Herbert Read teori subyektif menyatakan bahwa sesungguhnya yang menyatakan ciri-ciri yang menimbulkan keindahan adalah tidak ada. Yang ada hanyalah tanggapan persaaan dalam diri seseorang dalam mengamati sesuatu memang subyektif, dalam diri setiap orang, pendapat tentang nilai estetika sebuah bangunan dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lainSubyektifitas diri hanya dimungkinkan bila fungsi biologis tubuh kita yang berkaitan dengan fungsi sensasi dan persepsi dalam keadaan normal; misalnya mata bisa melihat, hidung bisa mencium, pikiran dalam keadaan normal/perseptif. Mampukah suatu obyek menggairahkan limbicâ dalam otak kita sehingga merasa adanya kenikmatan saat berkontak dengan sebuah obyek arsitektural. Kenikmatan yang didapatkan itu menjadikan otak kita mengatakan sesuatu itu indahâ.Estetika dalam FilsafatFilsafat estetika pertama kali dicetuskan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten 1975 yang mengungkapkan bahwa estetika adalah cabang ilmu yang dimaknai oleh perasaan. Filsafat estetika adalah cabang ilmu yang membahas masalah keindahan. Bagaimana keindahan bisa tercipta dan bagaimana orang bisa merasakannya dan memberi penilaian terhadap keindahan tersebut. Maka filsafat estetika akan selalu berkaitan dengan antara baik dan buruk, antara indah dan etimologi, estetika diambil dari bahasa Yunani, aisthetike yang berarti segala sesuatu yang diserap oleh indera. Filsafat estetika membahas tentang refleks kritis yang dirasakan oleh indera dan memberi penilaian terhadap sesuatu, indah atau tidak indah, beauty or estetika adalah cabang ilmu dari filsafat Aksiologi, yaitu filsafat nilai. Istilah Aksiologi digunakan untuk menberikan batasan mengenai kebaikan, yang meliputi etika, moral, dan perilaku. Adapun Estetika yaitu memberikan batasan mengenai hakikat keindahan atau nilai materialis cenderung mengatakan nilai-nilai berhubungan dengan sifat-sifat subjektif, sedangkan kaum idealis berpendapat nilai-nilai bersifat objektif. Andaikan kita sepakat dengan kaum materialis bahwa yang namanya nilai keindahan itu merupakan reaksi-reaksi subjektif. Maka benarlah apa yang terkandung dalam sebuah ungkapan âMengenai masalah selera tidaklah perlu ada pertentanganâ.Serupa orang yang menyukai lukisan abstrak, sesuatu yang semata-mata bersifat perorangan. Jika sebagian orang mengaggap lukisan abstrak itu aneh, sebagian lagi pasti menganggap lukisan abstrak itu indah. Karena reaksi itu muncul dari dalam diri manusia berdasarkan mengenai penilaian terhadap keindahan maka setiap dekade, setiap zaman itu memberikan penilaian yang berbeda terhadap sesuatu yang dikatakan indah. Jika pada zaman romantisme di Prancis keindahan berarti kemampuan untuk menyampaikan sebuah keagungan, lain halnya pada zaman realisme keindahan mempunyai makna kemampuan untuk menyampaikan sesuatu apa adanya. Sedangkan di Belanda pada era de Stijl keindahan mempunyai arti kemampuan mengomposisikan warna dan ruang juga kemampuan mengabstraksi estetika akan berhubungan dengan nilai-nilai sensoris yang dikaitkan dengan sentimen dan rasa. Sehingga estetika akan mempersoalkan pula teori-teori mengenai seni. Dengan demikian, estetika merupakan sebuah teori yang meliputiPenyelidikan mengenai sesuatu yang indah;Penyelidikan mengenai prinsip-prinsip yang mendasari seni;Pengalaman yang bertalian dengan seni, masalah yang berkaitan dengan penciptaan seni, penilaian terhadap seni dan perenungan atas merupakan bidang pengetahuan yang senantiasa bertanya dan mencoba menjawab persoalan-persoalan yang sangat menarik perhatian manusia sejak dahulu hingga sekarang. Salah satu persoalan yang mendasari ungkapan rasa manusia adalah estetika, jika peranannya sebagai filsafat dan ilmu dan IlmuEstetika dan ilmu merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, karena sekarang ada kecenderungan orang memandang sebagai ilmu kesenian science of art dengan penekanan watak empiris dari disiplin filsafat. Dalam karya seni dapat digali berbagai persoalan obyektif. Umpamanya persoalan tentang susunan seni, anatomi bentuk, atau pertumbuhan gaya, dan dengan metode perbandingan dan analisis teoritis serta penyatupaduan secara kritis menghasilkan sekelompok pengetahuan ilmiah yang dianggap tidak tertampung oleh nama estetika sebagai filsafat tentang keindahan. Akhir abad ke-19 bidang ilmu seni ini di Jerman disebut âkunstwissensechaftâ. Bila istilah itu diteterjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah âgeneral science of artâ. Bruyne dalam bukunya Filosofie van de Kunst berkata bahwa pada abad ke-19 seni diperlakukan sebagai produk pengetahuan alami. Sekarang dalam penekanannya sebagai disiplin ilmu, estetika dipandang sebagai âthe theory of sentient knowledgeâ. Estetika juga diterima sebagai âthe theory of the beautiful of artâ atau âthe science of beautyâ.Sebagai disiplin ilmu, estetika berkembang sehingga mempunyai perincian yang semakin kaya, antara lain Theories of art,Art Histories,Aesthetic of Morfology,Sociology of Art,Anthropology of Art,Psychology of Art,Logic, Semantic, and Semiology of merupakan studi filsafati berdasarkan nilai apriori dari seni Panofsky dan sebagai studi ilmu jiwa berdasarkan gaya-gaya dalam seni Worringer. Berdasarkan kenyataan pendekatan ilmiah terhadap seni, dalam estetika dihasilkan sejarah kesenian dan kritik seni. Sejarah kesenian bersifat faktual, dan positif, sedangkan kritik seni bersifat normatif.Segalahasrat manusia terhadap keindahan disebut dengan seni. Pembahasan Seni memiliki fungsi, sebagai berikut Sebagai pemenuh kebutuhan fisik manusia yuitu memberikan apresiasi terhadap keindahan dan penggunaan benda. Sebagai pemenuh kebutuhan emosional manusia yang berupa rasa senang, sedih, marah, cinta, dan sebagainya.
Teoridari Peirce seringkali disebut sebagai "grand theory" dalam semiotika. Ini lebih disebabkan karena gagasan Peirce bersifat menyeluruh, deskripsi struktural Kesenian diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. Untuk memahami kesenian secara jelas dapat dipetakan menjadi tiga bentuk yaitu seni rupa, seni suara dan Segala Hasrat Manusia Terhadap Keindahan Disebut. âBudayaâ adalah âdaya dan karakterâ yang konkret cipta, niat, dan rasa. Budaya menurut para tukang adalah sebagai berikut Soelaiman Soemardi & Selo Soemardjanmenerangkan bahwa satu tamadun yakni buah atau hasil karya cipta & rasa umum. Suatu kebudayaan memang mempunyai hubungan yang amat dekat dengan perkembangan yang ada di masyarakat. Parsudi Suparian, mengatakan budaya akan melambari segala apa perilaku dalam masyarakat, karena budaya adalah pengetahuan hamba allah yang seluruhnya digunakan bikin memaklumi dan memafhumi mileu & pengalaman yang terjadi kepadanya. Koentjaraningrat mengartikan bahwa tamadun adalah keseluruhan sistem gagasan milik diri manusia dengan sparing. Secara awam, budaya adalah segala apa sesuatu yang tertuju plong diri basyar yang diperolehnya sejak lahir kemudian diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Contohnya budaya makan menunggangi kepercayaan dan budaya bersalaman dengan ayah bunda sebelum berangkat ke sekolah. Sejak anak masih balita diajarkan bersantap memperalat kepercayaan sehingga hingga dewasapun anak asuh makan menggunakan pendamping. Semenjak mungil anak diajarkan kerjakan benar santun kepada ibu bapak salah satunya melalui bersalaman dengan ibu bapak sebelum berangkat ke sekolah. Sampai dewasapun anak takdirnya akan keluar apartemen berpamitan dengan ayah bunda. Honigmann yang dalam buku cak bimbingan antropologinya, berjudul The World of Man 1959 hlm. 11-12, membedakan adanya tiga âgejala tamadunâ, ialah 1 ideas, 2 activities,dan 3 artifacts. Kultur ada tiga wujud, yaitu Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, regulasi, dan sebagainya. Wujud peradaban sebagai satu kompleks aktivitas serta tindakan berpola berasal hamba allah kerumahtanggaan masyarakat. Wujud tamadun bak benda-benda hasil karya cucu adam. Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal ialah Bahasa adalah suatu pengucapan nan sani dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat broker yang penting bagi orang bagi meneruskan alias mengadaptasi centung tamadun. Buram bahasa terserah dua yaitu bahasa verbal dan bahasa gubahan. Sistem takrif itu berkisar sreg pegetahuan adapun kondisi umbul-umbul sekelilingnya dan sifat resan peralatan nan dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, musim, ruang dan qada dan qadar, sifat sifat dan tingakh larap sesama individu, tubuh cucu adam. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial. Organisasi Sosial yaitu sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan ataupun organisasi sosial yang membentangi kekerabatan, pernah dan universitas, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, jamiah. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi. Nan dimaksud dengan teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota satu masyarakat, menutupi keseluruhan mandu bertindak dan berbuat dalam hubungannya degnan akumulasi bahan korban menta, pemrosesan bahan bulan-bulanan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, gaun, perumahan, radas trasportasi dan kebutuhan enggak yang faktual benda meterial. Anasir teknologi yang minimal menonjol adalah peradaban fisik yang membentangi, instrumen alat produksi, senjata, wadah, rezeki dan minuman, baju dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta perangkat alat transportasi. Sistem alat penglihatan pencaharian hidup yaitu apa usaha cucu adam kerjakan mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bertemu dengan tanam, peternakan, perikanan, perbisnisan. Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem nan terpadu antara keimanan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal kejadian suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi yang menutupi, sistem kepercayaan, sistem biji dan pandangan hidup, komunikasi religiositas, upacara keimanan. Secara sederhana kesenian bisa diartikan sebagai barang apa hasrat khalayak terhadap keindahan. bentuk kendahan yang beraneka tagam itu timul terbit permainan imajinasi kreatif yang boleh memberikan kepuasan batin bagi amnusia. Secara garis segara, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni celaan dan seni tari. Ada heksa- isi atau substansi terdahulu budaya, yaitu sebagai berikut 1. Sistem Proklamasi Melalui sistem pengetahuan, individu rani beradaptasi untuk menyeimbangkan hidupnya dengan pataka sekitarnya. Melintasi sistem pengetahuan pun orang ki berjebah meningkatkan produktivitas kebutuhan hidupnya. 2. Sistem Nilai Budaya Menurut Koentjaraningrat, sistem nilai budaya terdiri atas konsep-konsep nan nyawa privat pikiran sebagian ki akbar warga masyarakat. Oleh karena itu, suatu sistem nilai budaya rata-rata berfungsi sebagai pedoman tertinggi untuk kelakuan individu. 3. Persepsi Biasanya disebut juga sudut pandang dari sendiri bani adam maupun kelompok masyarakat mengenai satu situasi ataupun suatu komplikasi. Intern hal tertentu, pelahap terjadi persepsi yang satu berbeda dengan skandal yang lain. 4. Pandangan hidup Pandangan hidup adalah konsep yang dimiliki seseorang atau golongan masyarakat yang bermaksud menanggapi alias menerangkan satu masalah tertentu. 5. Etos Budaya Menurut Koentjaraningrat, etos yaitu watak spesial dari suatu kultur yang terlihat dari luar. Arketipe etos antara tak, tendensi tingkah kayun, kegemaran, alias benda-benda hasil budaya nan khas. 6. Sistem Tangan kanan Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan awak manusia dalam menguasai dalam mengatasi dan mengungkap rahasia-rahasia alam tinggal terbatas. Kredit-biji budaya merupakan biji- angka yang disepakati dan terpatri privat satu masyarakat, jangkauan organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar plong suatu kebiasaan, kepercayaan believe, fon-simbol, dengan karakteristik tertentu yang boleh dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas segala apa yang akan terjadi alias medium terjadi. Referensi Koentjaraningrat. 1983. Khalayak dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta Djambatan. Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta Rineka Cipta. Navigasi Tulisan SourceSedangkandalam bahasa Inggris disebut dengan kata Culture. Kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Filsafat Estetika Kant, Hegel, AdornoMembandingkan dan membedakan hubungan antara keindahan alam dan keindahan seni seperti yang dipahami oleh Kant, Hegel dan Adorno. Menjelajahi bentuk-bentuk ini secara intrinsik melekat pada keprihatinan publik dan pribadi dari Teori adalah unsur yang memberikan kesenangan bagi manusia. Konsep keindahan ditemukan dalam budaya yang berbeda dengan banyak fitur. Hegel, Adorno dan Kant adalah filsuf modern yang hebat dengan konsep mereka tentang Keindahan Seni dan Keindahan Alam. Filsafat Hegelian menyatakan keindahan sejati adalah makhluk ilahi dalam bentuk material yang menemukan keindahan dalam seni rupa dan dia menjaga keindahan alam. Setelah Kant, konsep keindahan alam ditolak terutama karena argumen Hegel tentang keindahan seni. Dia menegaskan karya seni sederhana yang melewati pikiran individu lebih unggul daripada ciptaan alam. Adorno menganggap keindahan realistis terjadi melalui kemampuan seseorang untuk mengakses objek dalam kekhasannya. Dia terinspirasi oleh Kant sehingga orang dapat melihat pengaruh ini dalam gagasannya. Adorno memperoleh dukungan dari Kant untuk ide kecantikannya. Namun Adorno mengatakan ada bintang jahat yang menggantung di atas konsep keindahan alam. Kant mengklaim yang cantik harus mengenali dengan tujuan, tetapi bukan tujuan tertentu. Tetapi karya seni memiliki tujuan tertentu yang diberikan oleh seniman selama produksinya, yaitu keindahan adalah bentuk roh melalui penilaian pikiran. Pembahasan tentang hubungan antara keindahan seni dan keindahan alam dimulai sejak kritik penyimpulan diperkenalkan oleh Immanuel Kant. Alam memainkan peran penting dalam penjelasannya tentang keindahan. Saran filosofis tentang seni dan alam bergeser ke arah filsafat seni rupa terutama oleh argumen yang diajukan oleh filsuf Jerman Hegel. Kant mengklaim struktur superior keindahan adalah bebas dan mengatur diri sendiri tetapi Hegel bersikeras, keindahan seni yang jelas lebih unggul dari semua yang ada di luar. Dia menggunakan kemungkinan elemen spiritual dengan sudut pandang ilmiahnya untuk mendefinisikan perlakuan ilmiah yang masuk akal, spiritualisasi isinya menjauhkan keindahan alam. Orang dapat melihat sikap yang sama dalam tulisan-tulisan Kant dan Hegel tetapi hanya dalam susunan hierarkis yang mempertimbangkan hubungan yang menghubungkan keindahan alam dan keindahan artistik. Kant menganggap keindahan alam lebih besar dari keindahan buatan tetapi menurut Hegel keindahan seni lebih baik dari keindahan saat yang sama filsuf abad ke-20 Theodor W. Adorno, mengubah hierarki mereka terkait dengan gagasan kecantikan. Adorno menempati posisi modernis di bidang estetika karena ia melanggar cita-cita Hegel tentang harmoni artistik. Dalam miliknya Teori Estetika , 'Adorno menjelaskan keindahan alam tidak lebih unggul dari keindahan artistik. Dia berpendapat keindahan alam merupakan prasyarat untuk perawatan positif keindahan artistik. Adorno mengakui keterampilan estetika alam dan secara positif mempertimbangkan pengalaman estetika karya seni. Dengan demikian ia membuat sintesis antara Kant dan Hegel untuk mendefinisikan secara jelas konsep keindahan. Singkatnya upaya Adorno adalah menghindari bias Kant dan Hegel terhadap realisasi keindahan. Konsep estetika Hegel dianggap sebagai salah satu teori terbesar yang dibuat setelah Aristotle. Seperti banyak filsuf Jerman lainnya, Hegel merupakan anak dari pendekatan neoklasik dan melihat kembali ke zaman klasik kuno Eropa. Hegel mengerti tentang kemunduran yang melanjutkan periodenya karena itu, ia mendukung agar seniman mengambil tema dari zaman dahulu. Filosofinya yang berkaitan dengan kecantikan dipengaruhi oleh beberapa pemikir dan dia sangat tepat mengenai jenis seni untuk mengetahui keindahan. Prinsip-prinsipnya tentang estetika adalah gagasan komprehensif tentang keindahan dan ideal. Keindahan dalam seni adalah produksi semangat atau kebenaran melalui suatu objek dan ia hanya dapat mengidentifikasi dengan bentuk mendalam yang disebut 'ideal' yang melampauinya ke bentuk khusus. Ide yang diwujudkan secara artistik, Hegel menyebut 'Ideal. Sebaliknya, roh adalah satu-satunya yang benar, menyadari segala sesuatu dalam dirinya sendiri, dan kemudian orang dapat mengatakan semua benar-benar indah hanya sebagai distribusi di lingkungan superior ini dan dibuat olehnya. Hegel mengemukakan argumennya tentang keindahan. Dia secara eksklusif menemukan keindahan dalam seni rupa dan dia benar-benar menjaga keindahan alam. Menurut Hegel, ide selalu berlawanan dengan Alam dan pikiran menghasilkan seni, yang memberikan ide kepada alam. 1 2 Lihat Filsafat Selengkapnya