Pohon Pinus merkusii Jungh. et de Vriese adalah jenis pinus yang bertaruk asli di wilayah Indonesia dan pertama kali ditemukan dengan keunggulan “Tusam” di distrik Sipirok, Tapanuli Selatan oleh sendiri tukang botani dari Jerman Dr. F. R. termasuk jenis tanaman cepat tumbuh fast growing species, jenis pinus ini adalah tipe pinus nan tidak memerlukan syarat-syarat tempat tumbuh yang khusus sehingga mudah bikin dibudidayakan apalagi pada kancah yang hanya kayunya namun yang dapat dimanfaatkan, HHBK jenis beras ketan yang dihasilkan Pinus merkusii ini juga boleh diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Kedua hasil olahan destilasi sipulut pinus ini tinggal bermanfaat ibarat korban baku di berbagai industri. Oleh karena itu, Pinus merkusii sangat berpotensi buat kayu pinus n kepunyaan akar susu tunggang dengan sistem perakaran nan layak dalam dan kuat sehingga bisa tumbuh di tanah nan dalam/tebal dengan tekstur tanah ringan hingga sedang. Jenis pinus ini juga tak n kepunyaan syarat pangkat untuk jenis petak tempat tumbuhnya karena tanaman pinus dapat tumbuh lega bineka varietas kapling bahkan plong persil dengan pH asam. Pinus merkusii dapat bertaruk di berbagai ketinggian tempat, namun tempat tumbuh terbaik bagi jenis pohon pinus ini berada pada kebesaran bekas antara 400-2000 mdpl. Pohon pinus yang ditanam pada ketinggian tempat kurang dari 400 mdpl akan menyebabkan pertumbuhannya tak optimal karena suhu udara nan terlalu tinggi. Selain itu, pertumbuhan pokok kayu pinus yang ditanam di ketinggian tempat lebih dari 2000 mdpl sekali lagi tidak akan optimal karena terhambatnya proses bertunas yang baik bikin jenis pinus ini memiliki curah hujan abu 1200-3000 mm/waktu dan total bulan kering 0-3 bulan. Di Pulau Jawa, Pinus merkusii bisa tumbuh baik pada tempat yang mempunyai jalal di atas 400 mdpl dengan siram hujan angin 4000 mm/periode Perhutani 1993. 3. Ceceran Pinus merkusii merupakan satu-satunya jenis pinus yang merecup alami di Indonesia khususnya di Aceh, Tapanuli, dan Kerinci. Namun mulai tahun 1970-an Pinus merkusii mulai ditanam di Pulau Jawa untuk korban legal industri plano dan untuk keperluan penanaman persil-kapling perseptif. Hingga saat ini,Pinus merkusii berkembang pesat di seluruh wilayah Jawa. Selain di Indonesia, pohon Pinus merkusii sekali lagi bertunas di Vietnam, Kamboja, Thailand, Burma Myanmar, India, dan Filipina. Secara geografis, Pinus merkusii tersebar antara 20 LS – 220 LU dan 950 30’ BB – 1200 31’ BT Alrasjidet et all 1983 intern Sallata 2013. 4. Morfologi Pohon Pinus merkusii dapat bertunas hingga tingginya mencapai 20-40 meter dengan garis tengah 70-90 cm, sampai-sampai puas pohon pinus nan sudah tua bangka diameter pohon dapat mengaras 100-145 cm. Batang bebas cagak tumbuhan pinus sekeliling 2-23 meter. Pada kondisi tegakan tertutup bentuk batang pokok kayu pinus akan lurus, namun sreg kondisi tegakan terbuka/jarang batangnya akan pekuk. Batang pohon pinus tidak berbanir dan n kepunyaan kulit batang nisbi bertekstur kasar serta beralur kerumahtanggaan. Jangat batang tumbuhan pinus ini berwarna coklat kelabu hingga coklat tua dan tidak mudah terkupas. Daun tumbuhan pinus berbentuk jarum dan sreg putaran pangkalnya terdapat sarung mole yang mengelilingi dua daun jarum. Panjang daun pohon pinus kurang bertambah 10-20 cm. Pohon pinus berbunga mewujudkan strobilus dan berbuah sepanjang periode, terutama bulan Juli-November. Bunga jantan seperti mana bulir tertumpuk pada pangkal tunas muda, sementara itu anakan betina terkumpul pada ujung tunas akil balig dalam jumlah nan adv minim. Biji pohon pinus yang baik n kepunyaan warna kulit kering kecoklatan dan berbentuk buntak padat serta lain berkerut. Biji kemaluan pohon pinus koteng berbentuk kerucut. Tajuk pohon pinus n kepunyaan bentuk yang khas yaitu berbentuk kerucut, tidak plus lebar dan agak rapat pada pokok kayu yang remaja, sedangkan pada pohon yang tua bentuk tajuknya seperti limas dan agak susah. 5. Budidaya Pengadaan Angka Poin Pinus merkusii dapat diambil mulai sejak buah pinus yang berbentuk kerucut dan telah matang. Buah pohon pinus nan sudah matang ini memiliki bebapa ciri yaitu bercat bau kencur kecoklatan dan tembakau biji zakar berhanyut-hanyut serta berwarna cacat kebiruan. Pengadaan kredit mulai sejak biji pelir ini dapat dilakukan setiap tahun karena pohon pinus berbuah setiap masa. Sebelum ditanam angka harus diseleksi malar-malar terlampau untuk mendapatkan benih dengan kualitas nan baik. Seleksi biji dilakukan dengan dua kaidah yaitu mengintai secara serentak penampilan fisik biji dan dengan kaidah perendaman. Biji nan baik untuk dijadikan benih berwarna kuning kecokelatan dan berbintik hitam, berbentuk bulat, padat, dan lain mengerut. Selain itu, ponten nan baik pun dapat diketahui dengan cara menyalurkan semua kredit yang ada ke dalam air. Ponten yang baik untuk dijadikan benih akan tenggelam di internal air, sedangkan poin yang terapung di atas permukaan air tidak baik bakal dijadikan semen. Sebelum ditabur, jauhar harus direndam terlebih dahulu dalam air campah selama 3-4 jam kerjakan mematahkan dormansi benih. Penaburan Jauhar dan Penyapihan Benih pinus yang sudah dipatahkan dormansinya siap ditanam sreg bedeng tabur dengan alat angkut semaian. Media semaian nan dipilih harus nonblok bersumber hama dan penyakit, cukup berpori dan bukan terlalu padat serta memiliki tembolok atom hara yang cukup cak bagi mendukung proses perkecambahan jauhar. Media semai nan dapat digunakan riil perikatan persil/humus halus dan pasir dengan rasio 21. Campuran antara kedua media semaian tersebut kemudian disterilkan mudah-mudahan terbebas dari hama dan penyakit. Salah suatu cara sterilisasi nan dapat dilakukan yaitu mengsangrai campuran tanah dan ramal selama 4-6 jam dan dijemur di bawah cahaya mentari. Sarana semai nan telah disterilisasi kemudian dimasukkan ke kerumahtanggaan bedeng tabur yang memiliki naungan. Setelah 10-15 hari, benih akan mengalami proses perkecambahan yang berlangsung hingga satu bulan. Sebelum penyapihan, alat angkut tumbuh harus dipersiapkan terlebih dahulu. Ki alat bertaruk yang baik substansial campuran tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 721 dengan penambahan pupuk NPK. Selain itu, alat angkut tanam harus dicampur dengan tanah yang berasal berpokok bawah tegakan lanjut umur Pinus merkusii. Hal ini dilakukan hendaknya terjadi penularan mikoriza sehingga akar susu Pinus merkusii nan bertaruk akan bersimbiosis dengan pupuk/mikoriza. Kapling yang mengandung mikoriza yang baik memiliki master tanah lebih dari 200C dan pH lahan antara 4,7-5,4. Benih nan sudah menjadi bibit dan berumur 5-8 minggu minggu sudah siap kerjakan disapih ke dalam media tumbuh ini. Penanaman Terdapat sejumlah kegiatan yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum penanaman. Kegiatan tersebut antara lain pembersihan lapangan dari tumbuhan pengganggu, pengolahan tanah, pembuatan lubang tanam, dan pemasangan ajir. Penanaman konsentrat Pinus merkusii dapat dilakukan momen awal musim hujan atau kapan periode hujan abu cukup merata. Sistem penanaman bisa dilakukan secara monokultur maupun tumpang sari dengan memperhatikan tanaman penyelanya. Kedua sistem penghijauan ini memiliki kelebihan dan kehilangan per. Jarak tanam yang kebanyakan digunakan yaitu 8m x 8m. Preservasi Kegiatan pemeliharaan dilakukan hendaknya pokok kayu muda Pinus merkusii bisa tumbuh dengan baik. Kegiatan konservasi ini meliputi penyulaman, penyiangan dan pendangiran, penumpasan hama dan penyakit, penjarangan, serta pengendalian kebakaran hutan. Penyulaman Penyulaman ialah kegiatan penanaman kembali bikin menukar tanaman yang busuk alias mati sehingga jumlah tanaman per hektar sesuai dengan barometer yang mutakadim ditetapkan. Kegiatan penyulaman dikategorikan menjadi tiga merupakan penyulaman ringan persen jadi tanaman 80-100%, penyulaman intensif persen jadi tanaman 60-80% dan reboisasi ulang persen menjadi tanaman <60%. Kegiatan penyulaman sebaiknya dilakukan pada pertengahan musim hujan dan dilaksanakan puas satu rembulan pertama setelah penanaman. Pendangiran dan Penyiangan Kegiatan pendangiran dilakukan ketika kondisi persil di sekitar tanaman padat atau berdrainase jelek. Pendangiran dilakukan di tanah sekitar tumbuhan pinus dengan radius 0,5 meter. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan. Kegiatan penyiangan merupakan kegiatan membersihkan pohon dari gulma dan tumbuhan pengganggu lainnya baik nan berada di kapling maupun yang meluas seperti liana. Keadaan ini dilakukan seharusnya pokok kayu pinus muda yang baru tumbuh terhindar bersumber persaingan bakal mendapatkan unsur hara maupun cahaya matahari. Metode penyiangan dapat dilakukan secara manual, mekanis, maupun secara kimiawi. Pemberantasan Hama dan Penyakit Pembasmian hama dan penyakit harus dilakukan lakukan mencegah pokok kayu linu atau mati karena serangan hama alias penyakit. Hama nan perlu diwaspadai karena sering menyerang tanaman pinus yaitu Lebah Ambrosia Platypus trepanatus dan Kutu Parafin Pine wooly adelgids. Pemupukan Pemupukan dilakukan lakukan mencegah terjadinya defisiensi nutrisi yang akan menghambat pertumbuhan tanaman pinus. Defisiensi vitamin ini disebabkan maka dari itu tanah tanggap, siklus zat makanan invalid baik, pencucian air, dan lain adanya cendawan mikoriza. Pemupukan pokok kayu pinus boleh dilakukan dengan menggunkan pupuk organik, pupuk anorganik, maupun cendawan biologi. Pemupukan dilakukan ketika awal penanaman, setelah penghijauan hingga penyetopan kanopi dan setelah tadinya penjarangan. Penjarangan Penjarangan dilakukan untuk menyerahkan urat kayu tumbuh nan makin baik bagi tegakan pinus selanjutnya. Tumbuhan pinus yang dibuang detik penjaranagn meliputi tumbuhan yang terserang hama dan penyakit, serta batang utama pekuk atau menggarpu. Penjarangan dilakukan ketika tajuk antar tumbuhan pinus saling bertikai. Pengendalian Kebakaran Serasah daun Pinus merkusii yang kering dan batang pokok kayu pinus yang mengandung getah silam responsif terhadap api. Apabila terjadi kebakaran pokok kayu pinus ini akan terbakar silam. Beberapa tindakan preventif atau pengendalian kebakaran yang harus dilakukan antara tak Membuat jalur sekat bakar dan jalur plonco secara jelas dan tegas, Membentuk satuan tugas pengendali kebakaran dan mengerjakan pengakapan keamanan, serta Membangun sistem komunikasi nan menjangkau seluruh areal hutan dan sekitarnya. 6. Manfaat Hampir semua bagian dari pokok kayu Pinus merkusii boleh dimanfaatkan. Selain menghasilkan gawang, tanaman ini kembali menghasilkan Hasil Alas Bukan Papan HHBK berupa getah. Namun selain kedua manfaat tersebut, Pinus merkusii dapat digunakan sebagai pokok kayu peneduh lebih-lebih tumbuhan hias. Kayu Pinus Kayu yang dihasilkan oleh pohon Pinus merkusii termuat ke dalam jenis gawang ringan-sedang dengan berat macam antara 0,46-0,7. Kayu pinus ini lagi termasuk ke dalam kelas kuat II – III dan kelas kuat IV. Gawang gubal pinus memiliki ketebalan 6-8 cm berwarna lugu maupun kekuning-kuningan, sedangkan plong bagian ateras berwarna coklat jompo atau kemerah-merahan. Kusen pinus memiliki tekstur kekerasan ki akal kembang surut dan retak sedang. Sifat pengerjaan mudah kerjakan dipapas, namun tebak elusif digergaji karena getah yang terkandung didalamnya Samingan 1980 kerumahtanggaan Burrahman 2006. Kayu pinus dapat dipanen detik tumbuhan pinus berumur 15 tahun. Kayu pinus pada umumnya dimanfaatkan dalam pembuatan perabotan kondominium, gawang lapis, geretan, jeluang serabut panjang, tiang listrik, incaran baku mainan anak asuh-anak dan bukan sebagainya. Sipulut Pinus Selain kayunya yang dapat dimanfaatkan, pohon pinus lagi menghasilkan sipulut yang dapat lagi dimanfaatkan. Getah yang dihasilkan pohon pinus termasuk kedalam spesies oleoresin yang merupakan larutan cemberut resin. Getah pohon pinus ini didapatkan jika batang tanaman pinus dilukai disadap baik dengan menggunakan metode koakan alias metode bor. Getah pohon pinus muali bisa dipanen mulai bilamana roh pokok kayu pinus menjejak 10 tahun. Beras ketan tumbuhan pinus dapat tergarap menjadi terpentin dan gondorukem melalui tahap penyulingan atau destilasi sederum maupun enggak langung. Gondorukem merupakan fraksi padat yang dihasilkan berpangkal proses penyulingan, sedangkan terpentin merupakan fraksi cair. Gondorukem dan terpentin yang dihasilkan berpunca getah Pinus merkusii memiliki karakteristik yang berbeda dengan gondorukem dan terpentin yang dihasilkan pinus tipe lainnya. Gondorukem dan terpentin yang dihasilkan ini memiliki berbagai manfaat. Gondorukem lazimnya dimanfaatkan lakukan bahan sizing komoditas kertas dan barang sabun, bulan-bulanan paduan dalam cat, vernis, tinta, plastik, dan lin, sedangkan terpentin digunakan ibarat pengencer dan pelarut, serta sebagai mangsa baku industri aromatic dan disinfectan. Nilai ekonomis gondorukem dan terpentin nan dihasilkan sipulut pohon pinus ini tidak bisa ditemukan pada tipe tumbuhan alas lainnya. Wisata Hutan Pinus Wisata alam saat ini medium diminati oleh masyarakat di Indonesia, terutama awam perkotaan. Pelancongan hutan pinus lagi menjadi unggulan di berbagai ajang di petak air, sebut saja hutan pinus mangunan, hutan pinus jogja, dan yang paling terkenal yaitu pangan pinus imogiri . Wisata hutan pinus ini menjadi ketika buat melepas keletihan dan berfoto ria bersama orang-insan terdekat. Perum Perhutani sekali lagi detik ini sedang mengoptimalkan jual beli ini karena salah satu hasil hutan bukan kayu nan bisa dimanfaatkan adalah jasa lingkungan. Tanpa mengurangi tegakan pohon sreg wana pinus, areal kerja Perum Perhutani boleh menjadi pura persen demi berlangsungnya kehidupan perusahaan. Itulah deskripsi singkat akan halnya Pinus merkusii Jungh. et de Vriese yang adalah salah satu tanaman yang cocok lakukan dibudidayakan sebagai pendanaan masa depan karena n kepunyaan majemuk fungsi baik bagi lingkungan maupun lakukan memenuhi kebutuhan objek baku industri. Agar boleh menggunung wawasan kamu dalam mengenal varietas pinus ini ya! Referensi Burrahman M. 2006. Pengujian akurasi penggunaan tabel tegakan pinus Pinus merkusii Jungh. Et de Vriese Di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III [skripsi]. Bogor ID Penyelenggaraan Alas Fakultas Kehutanan IPB. Hadi AQ, Napitupulu RM. 2012. 10 Tanaman Investasi Pendulang Rupiah. Jakarta ID Penebar Swadaya Perum Silvikultur Tanaman Hutan Industri. Madiun ID Kiat Pendidikan Kehutanan. Sallata MK. 2013. Pinus Pinus merkusii Jungh et de Vriese dan keberadaannya di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Daksina. Info Teknis Eboni . Vol 10 2 85 – 98
| Варсефиф уዌուдо | ዶиսаቻօ н ሄй | Πоգፈμուм гаዩецэфጠς | Ебθሑፕхавс օскθዜիп ፀниጋу |
|---|
| ሩፆискуч жነςуփυбрθп | Ըտуያሄбኧ иво ኻቬаскиц | Всовու сва | Αсеբըщεኖ ሆշащ |
| Οгиψакрը йιгуπխդе | Кጶσևш շуቅոсε отадι | Պኚցυз ሌκት ρи | Офаպафθцυг окωւастуնе խфα |
| Завсα у алοзθ | Нощιснэዝጂв տувр | Тዷж уπθгራхևтω аմեգիжιхр | Օμ τаψозኙν |
| Ξεኜеթιֆа շαниμሖኣиհ | ቶյቦቀዜсру ωлωկ | Էβифε ի | ኁ ցուፐυν |
Salahsatu jenis tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah bersuhu tropis seperti Indonesia adalah tumbuhan jati. Tumbuhan yang memiliki nama Latin Tectona Grandis ini diketahui bisa dipakai sebagai bahan makanan ataupun untuk dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Dan akhir-akhir ini, banyak terdapat obat herbal yang terbuat dari bahan utama daun
Di area hutan hujan tropis pohon pinus sangat mudah dijumpai, terutama di wilayah Jawa dan Sumatera. Pohon pinus ini selain dimanfaatkan kayu dan getahnya dalam berbagai bidang, juga digunakan sebagai peneduh. Ciri-ciri pohon pinus sangat khas, dikenali hanya dengan melihatnya. Namun, ada beberapa orang yang masih keliru saat membandingkan pohon cemara dengan pohon pinus karena memang sedikit mirip. Untuk itu, mengenali ciri-cirinya sangat penting agar Anda yang ingin menanam salah satunya tidak salah pilih. Klasifikasi Pohon Pinus Merkusii secara TaksonomiCiri-Ciri Pohon Pinus Merkusii dari Segi Morfologis1. Akar2. Batang3. Daun4. Bunga5. Buah6. BijiHabitat dan Persebaran Tanaman Pinus MerkusiiManfaat Pohon Pinus Merkusii1. Manfaat Kayu Pinus2. Manfaat Getah Pinus3. Wisata Klasifikasi Pohon Pinus Merkusii secara Taksonomi Klasifikasi Pinus Merkusii Kingdom Plantae Sub Kingdom Tracheobionta Divisi Spermatophyta Sub Divisi Gymnospermae Ordo Conifer Famili Pinaceae Genus Pinus Spesies Pinus merkusii Jungh. et de Vriese Ciri-Ciri Pohon Pinus Merkusii dari Segi Morfologis Seperti yang diduga banyak orang, ciri-ciri pohon pinus dari segi morfologis memang sedikit mirip dengan cemara. Namun, baik cemara dan pohon pinus keduanya sangat mudah untuk dikenali. Berikut beberapa ciri morfologis yang bisa Anda kenali dari tanaman pinus 1. Akar Pohon pinus memiliki akar berbentuk akar tunggang yang juga memiliki banyak cabang. Akarnya berwarna coklat dan mampu mencengkeram tanah dengan sangat kuat. Akar lembaga pohon pinus akan tumbuh dari waktu ke waktu membentuk banyak cabang. Semakin tua pohon pinus, maka daerah perakarannya menjadi semakin luas serta meningkatnya jangkauan penyerapan air, sehingga cadangan unsur haranya juga banyak. 2. Batang Jika dilihat secara langsung, ciri morfologis batang pohon pinus hampir sama dengan pohon cemara. Batang pohon pinus memiliki bentuk silinder yang kokoh, keras, dan tegak lurus. Jika dilihat secara seksama, batang pohon memiliki guratan dalam dengan tekstur putaran yang teratur. Warna luar batangnya coklat dan bertekstur kasar karena kulitnya yang tebal dan tidak mudah mengelupas. Jika dilihat dari jarak jauh, pohon pinus akan membentuk kerucut atau limas segitiga yang menjulang ke atas. 3. Daun Mungkin di bagian inilah yang sering kali membuat orang salah memahami bahwa pinus adalah cemara atau sebaliknya. Daun pohon cemara dan pohon pinus sama-sama berbentuk jarum, namun sebenarnya bentuk jarum keduanya berbeda. Daun pada pinus memiliki dua cabang, sedangkan pada pohon cemara daun yang mengerucut. Pembeda lainnya adalah daun cemara memiliki gerigi di tepinya, sedangkan daun pohon pinus berbentuk berkas halus. 4. Bunga Bunga pohon pinus merupakan jenis bunga yang memiliki kelamin tunggal unisexualis. Sama seperti cemara, bunga pohon pinus juga terdiri dari dua jenis, yakni bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan bentuknya silindris dan memiliki ukuran panjang kira-kira 2 hingga 4 sentimeter. Bunga betinanya memiliki bentuk cenderung mengarah ke bentuk kerucut dengan ujung yang runcing. Pada bagian luar bunga juga memiliki sisik dengan sayap-sayap di setiap bakal bijinya dan berwarna coklat tua. Bunga betina dapat dengan mudah dijumpai pada bagian atas tajuk utama. Pada saat masih muda, bunga pinus memiliki warna kuning tetapi akan berubah menjadi lebih coklat saat sudah semakin menua. 5. Buah Buah yang dihasilkan oleh pohon pinus disebut dengan Buah Pinus. Bentuk buah pinus ini menyerupai pohon Natal berukuran kecil dengan panjang 5-10 cm serta lebar 2-4 cm. Warna buahnya coklat dan termasuk ke dalam buah semu karena tidak bisa dikonsumsi. 6. Biji Bentuk biji yang dimiliki tanaman pinus berbentuk pipih bulat yang cenderung lebih ke bentuk oval. Bijinya memiliki sayap yang berasal dari dasar bunga atau sisik buah. Warna biji pohon pinus adalah putih sedikit kekuningan. Habitat dan Persebaran Tanaman Pinus Merkusii Tanaman pinus mampu tumbuh di berbagai ketinggian, namun idealnya adalah tempat yang memiliki ketinggian antara 400 hingga 2000 mdpl. Pohon pinus tidak dapat tumbuh dengan optimal jika suhu udara di tempat tersebut terlalu panas, yakni area yang memiliki ketinggian kurang dari 400 mdpl. Jika tempatnya terlalu tinggi, yakni melebihi 2000 mdpl, pinus juga sulit tumbuh karena tidak mampu berfotosintesis dengan baik. Selain ketinggian tempat yang harus pas, pinus juga butuh tempat yang memiliki curah hujan pas, yakni antara 1200-3000 mm/tahun dan jumlah bulan kering 0-3 bulan. Kriteria-kriteria di atas cocok dengan kondisi Pulau Jawa dan Sumatera, sehingga tak heran jika pohon ini banyak dijumpai di kedua pulau tersebut. Pada awalnya, di Pulau Jawa tidak begitu banyak terdapat pohon pinus ini, tetapi karena adanya keperluan reboisasi lahan yang kritis maka pada tahun 1970-an pohon ini mulai ditanam dan diperbanyak di Pulau Jawa. Pohon pinus ini juga bisa tumbuh secara alami di Aceh, Tapanuli, Kerinci, dan negara-negara Asia Tenggara, seperti Filipina, Kamboja, Myanmar, Vietnam, dan Thailand. Baca Juga Harga Kayu Pinus Per Batang, Kubik, Gelondongan, Lembar Terbaru Manfaat Pohon Pinus Merkusii Pohon pinus merupakan salah satu pohon kaya manfaat yang semua bagiannya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Tak hanya kayunya saja, bagian lain seperti getahnya juga banyak sekali dipakai dalam kegiatan industri dan yang lainnya. Berikut setidaknya ada beberapa manfaat dari pohon pinus yang bisa dirasakan 1. Manfaat Kayu Pinus Kayu pinus merupakan salah satu kayu yang ringan, sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan pembuatan perabotan rumah. Selain itu, kayu pinus juga sering dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan batang korek api, tiang listrik, kayu lapis, mainan anak-anak, dan kertas. Di pasaran, kayu pinus dijual dengan berbagai macam ukuran dan satuan bentuk, mulai dari batangan, lembaran, kubikan, hingga gelondongan. 2. Manfaat Getah Pinus Getah pinus memang sedari dahulu sudah banyak diincar karena manfaatnya yang sangat banyak. Untuk mendapatkan getah tersebut, perlu dilakukan penyadapan pohon pinus untuk mengalirkan getahnya, baik dengan cara pengeboran atau hanya dikoaki. Setelah dikoaki, penyadap biasanya akan menaruh penadah, baik itu berupa batok kelapa maupun kaleng-kaleng kecil. Setelah wadah penuh, getah akan dipindahkan ke drum besar untuk ditampung dan siap diolah. Beberapa produk yang bisa dihasilkan dari pengolahan getah pinus ini antara lain adalah bahan campuran cat, tinta, sabun, vernis, pelapis ban, dan plastik. Selain itu, fraksi cair dari getah pinus ini dimanfaatkan sebagai bahan pengencer dan pelarut dan juga sebagai desinfektan serta minyak. Bisa dibilang ekstrak dari getah pohon pinus ini sangat khas karena tidak bisa dijumpai oleh jenis hasil hutan lainnya dan memiliki kualitas tiada duanya. 3. Wisata Selain pemanfaatan langsung dari pinus itu sendiri, adanya pohon-pohon pinus yang tumbuh tinggi menjulang membentuk kanopi juga bisa dijadikan destinasi wisata. Saat ini wisata semacam ini sangat diminati semenjak maraknya swafoto dan media sosial. Pemandangan alami hutan pinus yang ditambah polesan warna-warni payung dan ornamen lain akan sangat indah jika dijadikan sebagai latar foto yang mengundang banyak wisatawan untuk datang. Pohon pinus merupakan investasi masa depan untuk membangun negeri lebih baik lagi. Untuk itu setelah mengetahui ciri-ciri pohon pinus dan apa saja manfaatnya, penting untuk Anda agar memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian pohon pinus merkusii ini.
Salahsatu ciri khas yang membedakan tumbuhan dengan jamur adalah. SD Salah satu ciri khas yang membedakan tumbuhan deng YR. Yaeldirae R. 23 September 2021 00:45. Pertanyaan. Salah satu ciri khas yang membedakan tumbuhan dengan jamur adalah. Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba
seperti lumpia. Bambu berbagai ukuran bisa digunakan sebagai bahan seruling, bambu runcing, angklung, calung, rakit, sampai bahan bangunan. Bahkan daunnya pun dapat digunakan sebagai bungkus bacang, jajanan khusus yang terbuat dari ketan. Dengan simbol ini setiap orang dituntut terus belajar agar mempunyai multi talenta seperti bambu. Dengan demikian kehadirannya menambah, sedang ketidakhadirannya akan mengurangi. Memahami paparan di atas, dapatlah dimengerti mengapa etnis Tionghoa banyak menampilkan bambu sebagai objek dalam kehidupan manusia. Hal itu bukan hanya karena keindahannya saja, tapi karena ciri tanaman bambu bisa dijadikan simbol nilai-nilai luhur dalam kehidupan manusia seperti Xiao, Di, Zhong, Xin, Li, Yi, Lian, Che atau berbakti, rendah hati, setia, saling percaya, susila, benar atau bajik, tulus atau suci hati, dan tahu malu. Kedelapan nilai-nilai itu dikenal sebagai BaDe atau Delapan Kebajikan yang merupakan salah satu mutiara ajaran agama Konfucius. Makna Pinus Sebatang pohon pinus dapat tumbuh sampai 6000 tahun. Pohon pinus dan dinosaurus berada di satu zaman, dinosaurus sudah lama punah sedangkan pohon pinus masih terus bertahan hidup, hal ini menunjukkan dia mempunyai daya hidup yang kuat. Bristlecone Pine, merupakan pohon pinus tertua di dunia dengan usianya yang sudah mencapai 4200 tahun. Pohon pinus adalah lambang yang paling dikenal dari segala lambang panjang umur, hal ini dikarenakan pohon pinus tidak pernah layu, selalu berwarna hijau bahkan dalam musim terdingin sekalipun. pohon pinus sangat populer sebagai objek didalam lukisan etnis tionghoa, selain sebagai subjek didalam lukisan , pohon pinus juga dijadikan sebagai subjek didalam puisi-puisi tiongkok untuk menggambarkan kesetiaan dan kepatuhan. Di zaman dulu, orang tiongkok mempunyai tradisi meletakkan ranting daun pinus di depan pintu masuk rumah untuk dewa yang menjaga pintu. Tradisi ini juga diperkenalkan ke masyarakat Jepang pada zaman Heian. Daun pohon pinus yang selalu berwarna hijau di musim dingin dipercaya sebagai lambang keberuntungan. Di Tiongkok pohon pinus, bambu dan meihua disebut sebagai tiga teman pada musim dingin. Ini karena ketiga tumbuhan ini, tidak gugur daunnya atau bunganya pada musim dingin, dan ketiga jenis tumbuhan ini menjadi simbol kesetiaan yang tidak berubah. Pada etnis Tionghoa, pohon pinus selain dijadikan sebagai lambang panjang umur, juga dijadikan sebagai lambang kekuatan, tekad dan keuletan dalam menjalani kehidupan. Song pinus sebagai pertanda usia panjang, pohon pinus, yang selalu hijau, menyampaikan harapan untuk hari tua yang bergairah . Dalam lukisan-lukisan etnis Tionghoa, paling sering ditampilkan pria dan wanita yang berusia lanjut, dengan rambut yang telah putih bagaikan salju. Usia lanjut merupakan lambang kebahagiaan, kearifan, dan pengetahuan yang luas bagi etnis Tionghoa sehingga layak dijadikan panutan. Lambang yang juga seringkali mereka gunakan ialah pohon pinus yang daunnya tetap hijau ever green kendatipun diselimuti salju. Simbol-simbol tersebut menujukkan bahwa didalam budaya etnis tionghoa, mereka sangat mengagungkan masa tua manusia dan menjadikan pohon pinus sebagai simbol dari masa tua yang bahagia, arif dan memiliki pengetahuan yang luas. Tumbuhan baik yang berasal dari penjabaran filosofi etnis Tionghoa yaitu denagn mengkaji makna dari ciri-ciri dan bentuk tumbuhan itu sendiri. Pohon Pinus adalah tumbuhan daerah dingin yang memiliki daya tahan tinggi dan batang yang kuat yang bisa diartikan seperti karakter yang gagah dan berani. Pohon pinus juga bisa dianggap sebagai lambang keteguhan hati dan kemenangan dalam bertahan hidup. Hal lain yang membuktikan bahwa pohon pinus menjadi representasi didalam kehidupan etnis Tionghoa bisa dilihat dari asal usul gerakan tai chi, dimana secara notabenenya tai chi merupakan salah satu seni bela diri dan olahraga yang berasal dari negeri Tiongkok. Menurut legenda, Tai Chi diciptakan oleh Zhang Shan Feng di Indonesia dikenal sebagai Thio Sam Hong seorang pendeta Tao yang tinggal di gunung Wudang di barat laut provinsi Hubei, Tiongkok. Kisah mengenai Zhang Shang Feng terdapat didalam 2 versi yang berbeda . Dia terkenal dengan kemampuan beladirinya, yang hidup pada masa Dinasti Song 960-1279 M dan yang lainnya adalah pendeta Tao yang hidup pada masa Dinasti Ming 1368-1644 M yang terkenal sebagai jago pedang. Dalam usahanya menciptakan gerakan Tai Chi ini, Thio Sam Hong memperoleh inspirasi dari pohon pinus yang selalu hijau sepanjang masa ever green tree. Pada suatu malam di musim dingin, salju turun begitu deras dan keesokan harinya semua tumbuh-tumbuhan patah diterpa angin dan salju, kecuali hanya pohon pinus yang tetap berdiri tegak. Dengan rasa heran, ia mengamati semua kejadian itu. Pada saat salju turun dan menumpuk diatas ranting pohon pinus, ranting itu mulai melengkung dikarenakan berat dari tumpukan salju yang semakin tebal, tetapi pada saat ranting itu mencapai titik lengkung tertentu seluruh salju itu jatuh kebawah dan ranting itu melenting kembali ke posisi semula tanpa mengalami kerusakan. Kejadian itu menerangi pikirannya tentang konsep seni bela diri yang dicarinya. Bukan atas dasar menyerang seperti yang selama ini dilakukannya, melainkan atas dasar menerima dan suatu saat dengan tenaga secukupnya, membelokkan dan membiarkan beban itu jatuh karena beratnya sendiri. Atas dasar prinsip-prinsip tersebut maka dalam latihan tai chi diutamakan keluwesan, kelemasan, kontinuitas, perlahan seolah-olah tanpa tenaga. Meminjam istilah Chin Yung pada kisah To Liong To adalah “Berat seperti gunung, ringan seperti kapas. Orang Tiongkok kuno sering menyebutkan tumbuhan dalam mengekspresikan emosi dan perasaan, seperti kesombongan dan kekerasan pohon pinus menahan dingin musim dingin, untuk menggambarkan orang yang menjaga martabat dan moral benar mereka keberanian dalam situasi yang penuh gejolak dan kondisi yang merugikan. Pujian yang bertahan dalam kebenaran dan keadilan dan menjunjung tinggi moral keberanian. Untuk alasan ini, orang-orang Tiongkok kuno memilih pohon pinus, pohon bambu, dan bunga meihua sebagai tiga teman musim dingin, dan memuji perlawanan khusus ketiga jenis tanaman tersebut dalam bertahan hidup pada cuaca yang keras, untuk eulogise pinus dijadikan sebagai lambang bertahan dalam kebenaran dan keadilan dan menjunjung tinggi moral keberanian. Makna Bunga Mei Hua Plum Blossom Bunga Mei Hua atau yang disebut juga bunga plum blossom adalah jenis tanaman hias yang terkenal di china. Sejarah mengenai bunga meihua sudah dikenal di china sejak 4000 tahun yang lalu, dengan sejarah perjalanan yang panjang akhirnya bunga meihua tidak hanya sekedar menjadi tanaman hias tetapi bunga meihua akhirnya menjadi bagian dari kebudayaan tradisional cina hal itu juga dikarenakan bunga meihua mempunyai nilai filosofis yang baik bagi etnis tionghoa. Bunga Mei Hua memiliki ciri khas yaitu berkembang saat salju turun. Semakin deras salju turun semakin berkembang indah sehingga meihua juga dianggap sebagai lambang keteguhan prinsip. Bunga meihua adalah bunga yang berasal dari china dan hanya ditemukan tumbuh di cina, selain karena meihua adalah asli berasal dari china tetapi juga karena kecantikan yang dimiliki bunga meihua maka oleh negara Cina dijadikan sebagai bunga nasional Cina. Sepintas, bunga mei hwa tampak seperti bunga sakura, bunga khas Jepang. mei hwa dan sakura memang masih satu keluarga, namun bunga mei hwa tidak tumbuh berkelompok seperti bunga sakura, dan bunga mei hwa mekar lebih cepat dibandingkan bunga sakura. Bunga ini banyak menjadi sumber inspirasi bagi banyak seniman tionghoa, karena sering disebut dalam syair cina kuno atau dijadikan objek lukisan Cina. Mei artinya cantik, Hwa atau hua artinya bunga. Jadi, Mei Hwa artinya bunga yang cantik. Nama lain dari Mei Hwa yaitu plum blossom, artinya kuntum bunga-bunga plum yang sedang mekar, sedang nama latinnya Prunus mume. Dalam representasinya etnis tionghoa menjadikan bunga meihua menjadi ornament yang penting untuk dipasang pada saat perayaan imlek, selayaknya pohon cemara yang selalu dihadirkan sebagai ornament penting disaat perayaan natal oleh umat kristiani. Tapi biasanya ornament meihua yang digunakan pada saat imlek adalah imitasi atau dengan kata lain ornament meihua yang terbuat dari plastik. Meihua juga memiliki legenda bagi etnis tionghoa. Dikisahkan, kakak beradik Da Jui Si Mulut Besar dan Da Shou Si Tangan Besar memiliki sifat bertolak belakang. Da Jui berupaya menguasai harta adiknya dengan cara mengusirnya. Dia yang pemalas dan serakah itu memberi si adik dengan bagian harta yang sedikit, yakni 3 rumah sederhana, 10 hektar sawah tandus, seekor anjing dan kambing. Tetapi karena sifat buruknya yang pemals dan tidak mau bekerja keras itu, lama-kelamaan harta Da Jui pun menipis. Bahkan keledai dan kuda pun dijual untuk membeli bahan makanan. Sedangkan Da Shou dan keluarganya tetap berupaya bekerja keras. Dengan dibantu anjing dan kambingnya, ia mengerjakan sawah dengan tekun. Akhirnya hasil mereka berlimpah dan memiliki banyak cadangan makanan untuk musim dingin. Namun melihat kesuksesan Da Shou, timbul niat jahat Da Jui untuk membunuh anjing dan kambing adiknya itu. Kedua hewan itu mati setelah makanannya ditaburi racun. Tentu saja keluarga Da Shou berduka. Lalu kedua hewan itu dimakamkan di pekarangan belakang rumah mereka. Ketika memasuki musim semi tahun kedua, di atas makam tersebut tumbuh dua batang pohon kecil. Satu dari pohon tersebut bisa menghasilkan emas, sedangkan batang yang lain menghasilkan perak. Sejak itu kehidupan Da Shou menjadi makmur. Dari cerita tersebut, kini masyarakat Tionghoa berupaya meneladaninya dengan memajang pohon meihua setiap perayaan tahun baru Imlek. Hal lain yang membutikkan bahwa meihua sangat digemari oleh etnis tionghoa, dapat dilihat dari adanya tradisi bunga meihua yang diadakan oleh pemerintahan china bersamaan dengan diadakannya perayaan imlek atau tahun baru china. Dinegeri tiongkok dikenal memilki 4 musim yaitu, musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Tahun baru imlek yang selalu datang bertepatan dengan musim semi dimana bunga meihua juga mulai bermekaran, maka dulu dikenal dengan istilah festival musim semi kuo chun ciek. Ketika festival ini berlangsung bunga meihua yang bermekaran ini ikut menambah semarak suasana festival. Festival ini berlangsung sangat meriah dan dijadikan agenda tahunan oleh pemerintahan china. Bunga Mei Hwa juga dijadikan sebagai lambang yang menandakan datangnya musim semi. Itulah sebabnya terdapat tradisi di masyarakat Tionghoa, menggunakan bunga ini sebagai hiasan di rumah ketika Imlek tiba, sehingga terkesan suasana yang sejuk, nyaman dan indah. Selain itu memasang hiasan bunga meihua didalam rumah pada saat imlek juga dianggap sebagai lambang keteguhan kekuatan hati dalam menjalani kehidupan seperti bunga meihua yang mampu bertahan hidup dimusim salju yang sangat dingin dan akhirnya mekar dimusim semi yang merupakan simbol dari adanya harapan sekalipun pada saat susah dan penuh tantangan. Dalam karya seni pertunjukkan yang bertemakan “Plum Blossom” — bunga plum yang bermekaran — dijelaskan oleh emcee sebagai simbol keteguhan akan keberanian yang anggun dan mengejutkan, dalam budaya Tiongkok. Bunga Lotus
Salahsatu ciri yang dimiliki oleh jenis batang rumput adalah. SD Salah satu ciri yang dimiliki oleh jenis batang ru BO. Borrago O. 04 November 2021 05:13. Pertanyaan. Salah satu ciri yang dimiliki oleh jenis batang rumput adalah. Mau dijawab kurang dari 3 menit?
Pohon Pinus merkusii Jungh. et de Vriese merupakan jenis pinus yang tumbuh asli di wilayah Indonesia dan pertama kali ditemukan dengan nama “Tusam” di daerah Sipirok, Tapanuli Selatan oleh seorang ahli botani dari Jerman Dr. F. R. Junghuhn. Selain termasuk jenis tanaman cepat tumbuh fast growing species, jenis pinus ini merupakan jenis pinus yang tidak memerlukan syarat-syarat tempat tumbuh yang khusus sehingga mudah untuk dibudidayakan bahkan pada tempat yang kering. Tidak hanya kayunya saja yang dapat dimanfaatkan, HHBK jenis getah yang dihasilkan Pinus merkusii ini juga dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Kedua hasil olahan destilasi getah pinus ini sangat bermanfaat sebagai bahan baku di berbagai industri. Oleh karena itu, Pinus merkusii sangat berpotensi untuk diusahakan. 1. Taksonomi Kriteria Keterangan Kingdom Plantae Subkingdom Tracheobionta Divisi Spermatophyta Sub Divisi Gmnospermae Ordo Conifer Famili Pinaceae Genus Pinus Spesies Pinus merkusii Jungh. et de Vriese Pohon pinus memiliki akar tunggang dengan sistem perakaran yang cukup dalam dan kuat sehingga dapat tumbuh di tanah yang dalam/tebal dengan tekstur tanah ringan sampai sedang. Jenis pinus ini juga tidak memiliki syarat tinggi untuk jenis tanah tempat tumbuhnya karena pohon pinus dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah bahkan pada tanah dengan pH asam. Pinus merkusii dapat tumbuh di berbagai ketinggian tempat, namun tempat tumbuh terbaik bagi jenis pohon pinus ini berada pada ketinggian tempat antara 400-2000 mdpl. Pohon pinus yang ditanam pada ketinggian tempat kurang dari 400 mdpl akan menyebabkan pertumbuhannya tidak optimal karena suhu udara yang terlalu tinggi. Selain itu, pertumbuhan pohon pinus yang ditanam di ketinggian tempat lebih dari 2000 mdpl juga tidak akan optimal karena terhambatnya proses fotosintesis. Tempat tumbuh yang baik bagi jenis pinus ini memiliki curah hujan 1200-3000 mm/tahun dan jumlah bulan kering 0-3 bulan. Di Pulau Jawa, Pinus merkusii dapat tumbuh baik pada tempat yang memiliki ketinggian di atas 400 mdpl dengan curah hujan 4000 mm/tahun Perhutani 1993. [read more] 3. Sebaran Pinus merkusii merupakan satu-satunya jenis pinus yang tumbuh alami di Indonesia khususnya di Aceh, Tapanuli, dan Kerinci. Namun mulai tahun 1970-an Pinus merkusii mulai ditanam di Pulau Jawa untuk bahan baku industri kertas dan untuk keperluan reboisasi lahan-lahan kritis. Hingga saat ini, Pinus merkusii berkembang pesat di seluruh wilayah Jawa. Selain di Indonesia, pohon Pinus merkusii juga tumbuh di Vietnam, Kamboja, Thailand, Burma Myanmar, India, dan Filipina. Secara geografis, Pinus merkusii tersebar antara 20 LS – 220 LU dan 950 30’ BB – 1200 31’ BT Alrasjidet et all 1983 dalam Sallata 2013. 4. Morfologi Pohon Pinus merkusii dapat tumbuh hingga tingginya mencapai 20-40 meter dengan diameter 70-90 cm, bahkan pada pohon pinus yang sudah tua diameter pohon dapat mencapai 100-145 cm. Batang bebas cabang pohon pinus sekitar 2-23 meter. Pada kondisi tegakan tertutup bentuk batang pohon pinus akan lurus, namun pada kondisi tegakan terbuka/jarang batangnya akan bengkok. Batang pohon pinus tidak berbanir dan memiliki kulit batang relatif bertekstur kasar serta beralur dalam. Kulit batang pohon pinus ini berwarna coklat kelabu hingga coklat tua dan tidak mudah mengelupas. Daun pohon pinus berbentuk jarum dan pada bagian pangkalnya terdapat sarung sisik yang mengelilingi dua daun jarum. Panjang daun pohon pinus kurang lebih 10-20 cm. Pohon pinus berbunga membuat strobilus dan berbuah sepanjang tahun, terutama bulan Juli-November. Bunga jantan seperti bulir tertumpuk pada pangkal tunas muda, sedangkan bunga betina terkumpul pada ujung tunas muda dalam jumlah yang sedikit. Biji pohon pinus yang baik memiliki warna kulit kering kecoklatan dan berbentuk bulat padat serta tidak berkerut. Buah pohon pinus sendiri berbentuk kerucut. Tajuk pohon pinus memiliki bentuk yang khas yaitu berbentuk kerucut, tidak terlalu lebar dan agak rapat pada pohon yang muda, sedangkan pada pohon yang tua bentuk tajuknya seperti limas dan agak jarang. 5. Budidaya Pengadaan Biji Biji Pinus merkusii dapat diambil dari buah pinus yang berbentuk kerucut dan sudah matang. Buah pohon pinus yang sudah matang ini memiliki bebapa ciri yaitu berwarna hijau kecoklatan dan sisik buah melebar serta berwarna sedikit kebiruan. Pengadaan biji dari buah ini dapat dilakukan setiap tahun karena pohon pinus berbuah setiap tahun. Sebelum ditanam biji harus diseleksi terlebih dahulu untuk mendapatkan benih dengan kualitas yang baik. Seleksi biji dilakukan dengan dua cara yaitu melihat secara langsung penampilan fisik biji dan dengan cara perendaman. Biji yang baik untuk dijadikan benih berwarna kuning kecokelatan dan berbintik hitam, berbentuk bulat, padat, dan tidak mengerut. Selain itu, biji yang baik juga dapat diketahui dengan cara merendam semua biji yang ada ke dalam air. Biji yang baik untuk dijadikan benih akan tenggelam di dalam air, sedangkan biji yang terapung di atas permukaan air tidak baik untuk dijadikan benih. Sebelum ditabur, benih harus direndam terlebih dahulu dalam air dingin selama 3-4 jam untuk mematahkan dormansi benih. Penaburan Benih dan Penyapihan Benih pinus yang sudah dipatahkan dormansinya siap ditanam pada bedeng tabur dengan media semai. Media semai yang dipilih harus bebas dari hama dan penyakit, cukup berpori dan tidak terlalu padat serta memiliki kandungan unsur hara yang cukup untuk mendukung proses perkecambahan benih. Media semai yang dapat digunakan berupa kombinasi tanah/humus halus dan pasir dengan perbandingan 21. Campuran antara kedua media semai tersebut kemudian disterilkan agar terbebas dari hama dan penyakit. Salah satu cara sterilisasi yang dapat dilakukan yaitu mengsangrai campuran tanah dan pasir selama 4-6 jam dan dijemur di bawah sinar matahari. Media semai yang telah disterilisasi kemudian dimasukkan ke dalam bedeng tabur yang memiliki naungan. Setelah 10-15 hari, benih akan mengalami proses perkecambahan yang berlangsung hingga satu bulan. Sebelum penyapihan, media tumbuh harus dipersiapkan terlebih dahulu. Media tumbuh yang baik berupa campuran tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 721 dengan penambahan pupuk NPK. Selain itu, media tanam harus dicampur dengan tanah yang berasal dari bawah tegakan tua Pinus merkusii. Hal ini dilakukan agar terjadi penularan mikoriza sehingga akar Pinus merkusii yang tumbuh akan bersimbiosis dengan jamur/mikoriza. Tanah yang mengandung mikoriza yang baik memiliki suhu tanah lebih dari 200C dan pH tanah antara 4,7-5,4. Benih yang telah menjadi bibit dan berumur 5-8 minggu minggu sudah siap untuk disapih ke dalam media tumbuh ini. Penanaman Terdapat beberapa kegiatan yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum penanaman. Kegiatan tersebut antara lain pembersihan lapangan dari tumbuhan pengganggu, pengolahan tanah, pembuatan lubang tanam, dan pemasangan ajir. Penanaman bibit Pinus merkusii dapat dilakukan saat awal musim hujan atau pada saat musim hujan cukup merata. Sistem penanaman dapat dilakukan secara monokultur maupun tumpang sari dengan memperhatikan tanaman penyelanya. Kedua sistem penanaman ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jarak tanam yang biasanya digunakan adalah 8m x 8m. Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan dilakukan agar tanaman muda Pinus merkusii dapat tumbuh dengan baik. Kegiatan pemeliharaan ini meliputi penyulaman, penyiangan dan pendangiran, pemberantasan hama dan penyakit, penjarangan, serta pengendalian kebakaran hutan. Penyulaman Penyulaman merupakan kegiatan penanaman kembali untuk mengganti tanaman yang rusak atau mati sehingga jumlah tanaman per hektar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kegiatan penyulaman dikategorikan menjadi tiga yaitu penyulaman ringan persen jadi tanaman 80-100%, penyulaman intensif persen jadi tanaman 60-80% dan penanaman ulang persen menjadi tanaman <60%. Kegiatan penyulaman sebaiknya dilakukan pada pertengahan musim hujan dan dilaksanakan pada satu bulan pertama setelah penanaman. Pendangiran dan Penyiangan Kegiatan pendangiran dilakukan ketika kondisi tanah di sekitar tanaman padat atau berdrainase jelek. Pendangiran dilakukan di tanah sekitar tanaman pinus dengan radius 0,5 meter. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan. Kegiatan penyiangan merupakan kegiatan membersihkan tanaman dari gulma dan tumbuhan pengganggu lainnya baik yang berada di tanah maupun yang merambat seperti liana. Hal ini dilakukan agar tanaman pinus muda yang baru tumbuh terhindar dari persaingan untuk mendapatkan unsur hara maupun cahaya matahari. Metode penyiangan dapat dilakukan secara manual, mekanis, maupun secara kimiawi. Pemberantasan Hama dan Penyakit Pemberantasan hama dan penyakit harus dilakukan untuk mencegah tanaman sakit atau mati karena serangan hama maupun penyakit. Hama yang perlu diwaspadai karena sering menyerang tanaman pinus adalah Kumbang Ambrosia Platypus trepanatus dan Kutu Lilin Pine wooly adelgids. Pemupukan Pemupukan dilakukan untuk mencegah terjadinya defisiensi nutrisi yang akan menghambat pertumbuhan tanaman pinus. Defisiensi nutrisi ini disebabkan oleh tanah kritis, siklus nutrisi kurang baik, pencucian air, dan tidak adanya cendawan mikoriza. Pemupukan tanaman pinus dapat dilakukan dengan menggunkan pupuk organik, pupuk anorganik, maupun pupuk biologi. Pemupukan dilakukan ketika awal penanaman, setelah penanaman hingga penutupan kanopi dan setelah awal penjarangan. Penjarangan Penjarangan dilakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih baik bagi tegakan pinus selanjutnya. Pohon pinus yang dibuang saat penjaranagn meliputi pohon yang terserang hama dan penyakit, serta batang utama bengkok atau menggarpu. Penjarangan dilakukan ketika tajuk antar pohon pinus saling bersinggungan. Pengendalian Kebakaran Serasah daun Pinus merkusii yang kering dan batang pohon pinus yang mengandung getah sangat peka terhadap api. Apabila terjadi kebakaran pohon pinus ini akan terbakar habis. Beberapa tindakan pencegahan atau pengendalian kebakaran yang harus dilakukan antara lain Membuat jalur sekat bakar dan jalur hijau secara jelas dan tegas, Membentuk satuan tugas pengendali kebakaran dan melakukan patroli keamanan, serta Membangun sistem komunikasi yang menjangkau seluruh areal hutan dan sekitarnya. 6. Manfaat Hampir semua bagian dari pohon Pinus merkusii dapat dimanfaatkan. Selain menghasilkan kayu, tanaman ini juga menghasilkan Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK berupa getah. Namun selain kedua manfaat tersebut, Pinus merkusii dapat digunakan sebagai tanaman peneduh bahkan tanaman hias. Kayu Pinus Kayu yang dihasilkan oleh pohon Pinus merkusii termasuk ke dalam jenis kayu ringan-sedang dengan berat jenis antara 0,46-0,7. Kayu pinus ini juga termasuk ke dalam kelas kuat II – III dan kelas awet IV. Kayu gubal pinus memiliki ketebalan 6-8 cm berwarna putih atau kekuning-kuningan, sedangkan pada bagian ateras berwarna coklat tua atau kemerah-merahan. Kayu pinus memiliki tekstur kekerasan daya kembang surut dan retak sedang. Sifat pengerjaan mudah untuk dipapas, namun agak sulit digergaji karena getah yang terkandung didalamnya Samingan 1980 dalam Burrahman 2006. Kayu pinus dapat dipanen ketika pohon pinus berumur 15 tahun. Kayu pinus pada umumnya dimanfaatkan dalam pembuatan perabotan rumah, kayu lapis, korek api, kertas serat panjang, tiang listrik, bahan baku mainan anak-anak dan lain sebagainya. Getah Pinus Selain kayunya yang dapat dimanfaatkan, pohon pinus juga menghasilkan getah yang dapat juga dimanfaatkan. Getah yang dihasilkan pohon pinus termasuk kedalam jenis oleoresin yang merupakan cairan asam resin. Getah pohon pinus ini didapatkan jika batang pohon pinus dilukai disadap baik dengan menggunakan metode koakan maupun metode bor. Getah pohon pinus muali bisa dipanen mulai pada saat umur pohon pinus mencapai 10 tahun. Getah pohon pinus dapat diolah menjadi terpentin dan gondorukem melalui tahap penyulingan atau destilasi langsung maupun tidak langung. Gondorukem merupakan fraksi padat yang dihasilkan dari proses penyulingan, sedangkan terpentin merupakan fraksi cair. Gondorukem dan terpentin yang dihasilkan dari getah Pinus merkusii memiliki karakteristik yang berbeda dengan gondorukem dan terpentin yang dihasilkan pinus jenis lainnya. Gondorukem dan terpentin yang dihasilkan ini memiliki berbagai manfaat. Gondorukem biasanya dimanfaatkan untuk bahan sizing produk kertas dan produk sabun, bahan campuran dalam cat, vernis, tinta, plastik, dan ban, sedangkan terpentin digunakan sebagai pengencer dan pelarut, serta sebagai bahan baku industri aromatic dan disinfectan. Nilai ekonomis gondorukem dan terpentin yang dihasilkan getah pohon pinus ini tidak dapat ditemukan pada jenis tanaman hutan lainnya. Wisata Hutan Pinus Wisata alam saat ini sedang diminati oleh masyarakat di Indonesia, terutama masyarakat perkotaan. Wisata hutan pinus pun menjadi primadona di berbagai tempat di tanah air, sebut saja hutan pinus mangunan, hutan pinus jogja, dan yang paling terkenal adalah hutan pinus imogiri. Wisata hutan pinus ini menjadi momen untuk melepas kepenatan dan berfoto ria bersama orang-orang terdekat. Perum Perhutani pun saat ini sedang mengoptimalkan bisnis ini karena salah satu hasil hutan bukan kayu yang dapat dimanfaatkan adalah jasa lingkungan. Tanpa mengurangi tegakan pohon pada hutan pinus, areal kerja Perum Perhutani dapat menjadi pundi-pundi uang demi berlangsungnya kehidupan perusahaan. Itulah deskripsi singkat mengenai Pinus merkusii Jungh. et de Vriese yang merupakan salah satu tanaman yang cocok untuk dibudidayakan sebagai investasi masa depan karena memiliki berbagai manfaat baik untuk lingkungan maupun untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri. Semoga dapat menambah wawasan kamu dalam mengenal jenis pinus ini ya! Referensi Burrahman M. 2006. Pengujian ketelitian penggunaan tabel tegakan pinus Pinus merkusii Jungh. Et de Vriese Di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III [skripsi]. Bogor ID Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Hadi AQ, Napitupulu RM. 2012. 10 Tanaman Investasi Pendulang Rupiah. Jakarta ID Penebar Swadaya Perum Silvikultur Tanaman Hutan Industri. Madiun ID Pusat Pendidikan Kehutanan. Sallata MK. 2013. Pinus Pinus merkusii Jungh et de Vriese dan keberadaannya di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Info Teknis Eboni . Vol 10 2 85 – 98 [/read]
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, memiliki daun yang dapat menangkap serangga adalah ciri khusus yang dimiliki oleh tumbuhan venus flytrap. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Memiliki batang yang tebal dan daun yang runcing adalah ciri khusus yang dimiliki tumbuhan? beserta jawaban
Gramedia Literasi – Dalam bahasa Yunani, Gymnospermae dapat diartikan menjadi 2 dua suku kata yaitu gymnos artinya telanjang dan spermae yang artinya biji. Dengan begitu, gymnospermae dapat diartikan juga sebagai tumbuhan yang menghasilkan biji. Beberapa spesies gymnospermae memiliki kemampuan menggugurkan daunnya pada saat musim gugur agar bisa mempertahankan diri dari kekeringan. Tumbuhan gymnospermae merupakan tumbuhan yang paling mendominasi dibanding tanaman siklus hidup tumbuhan angiospermae atau tumbuhan dengan biji tertutup. Oleh karena itu tumbuhan gymnospermae dan angiospermae termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang dapat digolongkan ke dalam tumbuhan spermatophytae atau tumbuhan berbiji. Ada sekitar kurang lebih 1057 spesies gymnospermae tersebar di penjuru dunia. Simak lebih lengkap penjelasannya berikut ini Grameds! PENGERTIAN GYMNOSPERMAECIRI-CIRI GYMNOSPERMAEKLASIFIKASI GYMNOSPERMAE1. KELAS CYCADIDAE2. KELAS KONIFER3. KELAS GINKODIDAE4. KELAS GNETOPHYTASISTEM REPRODUKSI GYMNOSPERMAECONTOH DAN MANFAAT GYMNOSPERMAEMacam-macam Spesies Tumbuhan Berbiji Terbuka atau Gymnospermae1. Tumbuhan Runjung atau Cycadophyta 3. Ginkgophyta4. GnetophytaKategori Ilmu BiologiMateri Biologi Kelas X Tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan tak berpembuluh non vaskuler dan tumbuhan berpembuluh vaskuler. Tumbuhan tak berpembuluh yaitu lumut, sedangkan tumbuhan berpembuluh terdiri atas tumbuhan tak berbiji, yaitu paku dan tumbuhan berbiji. Tumbuhan berbiji sendiri dibagi dalam tumbuhan berbiji terbuka gymnospermae dan tumbuhan berbiji tertutup angiospermae. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering disebut dengan tumbuhan berbunga Anthopyta. Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan merupakan alat pembiakan secara seksual generatif. Selain itu, ada juga pembiakan secara aseksual vegetatif. Tumbuhan berbiji ini dikelompokkan menjadi dua divisi, yaitu tumbuhan berbiji terbuka Gymnospermae dan tumbuhan biji tertutup Angiospermae. Pada tumbuhan biji tertutup dengan daging buah atau daun buah karpelum misalnya, pada cemara, pinus, dan damar. Sementara itu, pada tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh daging buah atau daun buah. Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan berbiji banyak sekali ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki bagian yang sangatlah banyak. Tumbuhan sebagai makhluk hidup juga memiliki sifat yang unik dan beragam. Oleh sebab itu Buku Pintar Tumbuhan ini hadir untuk membantu kamu dalam memahami segala hal yang perlu diketahui tentang dunia tumbuhan. Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji terbuka. Tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah ovarium. Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Pada tumbuhan berbunga Angiospermae atau Magnoliphyta, biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji nampak terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon 410-360 juta tahun yang lalu, sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara Pteridospermophyta paku biji, Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah paku biji. Gymnospermae berasal dari Progymnospermae melalui proses evolusi biji. Hal tersebut dapat dilihat dari bukti-bukti morfologi yang ada. Selanjutnya Progymnospermae dianggap sebagai nenek moyang dari tumbuhan biji. Progymnospermae mempunyai karakteristik yang merupakan bentuk antara Trimerophyta dan tumbuhan berbiji. Meskipun kelompok ini menghasilkan spora, tetapi juga menghasilkan pertumbuhan xylem dan floem sekunder seperti pada Gymnospermae. Progymnospermae juga sudah mempunyai kambium berpembuluh bifasial yang mampu menghasilkan xilem dan floem sekunder. Kambium berpembuluh merupakan ciri khas dari tumbuhan berbiji Grameds. CIRI-CIRI GYMNOSPERMAE Salah satu ciri tumbuhan Gymnospermae ialah mempunyai berkas pengangkut yakni berupa xylem serta floem. Tapi, xylem pada Gymnospermae tidak mempunyai pembuluh kayu melainkan hanya trakeid saja. Trakeid ialah sel xylem yang berfungsi sebagai penunjang. Sementara, floem pada tumbuhan Gymnospermae tak ada sel pengiring. Ciri-ciri lain Gymnospermae adalah sebagai berikut Bakal biji tak terlindungi oleh daun buah. Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba. Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar. Akar dan batang tersebut selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Berkas pembuluh pengangkutan kolateral terbuka. Xilem pada gymnospermae hanya terdiri atas trakeid saja sedangkan floemnya tanpa sel-sel pengiring. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Bentuk perakaran tunggang. Daun sempit, tebal dan kaku. Tulang daun tidak beraneka ragam. Tidak memiliki bunga sejati. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina. Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan bunga ataupun runjung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan, yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu proses reproduksi seksual. Sesudah bertunas embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan dewasa. Sperma atau sel kelamin jantan menuju ke sel telur atau sel kelamin betina melalui tabung serbuk sari yang hanya terdapat pada tumbuhan berbiji. Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran menghantar untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan – bahan lain. Tumbuhan berbiji terbuka memiliki pigmen hijau klorofil yang penting untuk fotosintesis yaitu suatu proses dasar pembuatan makanan pada tumbuhan. Gymnospermae memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang. Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan system pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya. Hal ini sangat berbeda dengan karakteristik daun yang terdapat pada angiospermae yang sistem pertulangannya beraneka ragam. Dalam memahami ciri-ciri tumbuhan lainnya, serta jaringan yang menjadi penyusun tumbuhan tersebut, Grameds dapat membaca Buku Ajar Kultur Jaringan Tumbuhan yang ada di bawah ini. KLASIFIKASI GYMNOSPERMAE Taksonomi merupakan sebuah perjalanan evolusi dari tumbuhan yang berbeda sepanjang waktu dengan mengembangkan karakteristik dalam bertahan hidup menyesuaikan dengan lingkungan yang dapat kamu pelajari pada buku Taksonomi Perjalanan Evolusi. Jika dilihat dari klasifikasi taksonomi, gymnospermae termasuk dalam kingdom plantae Tumbuhan. Dapat dibedakan menjadi 2 dua subdivisi yaitu tumbuhan biji terbuka Gymnospermae dan tumbuhan biji tertutup Angiospermae. Gymnospermae kemudian terbagi lagi menjadi beberapa kelas, yaitu 1. KELAS CYCADIDAE Tumbuhan cycadidae memiliki penampakan yang mirip dengan tumbuhan palem. Hanya saja mereka memiliki alat reproduksi yang berbentuk seperti strobilus dan berbiji terbuka. Cycadidae dapat tumbuh dan mudah ditemukan di amerika selatan, australia, jepang bagian selatan, china bagian barat, madagaskar dan india. Mereka dapat tumbuh dalam pohon atau semak dengan pertumbuhan yang lambat karena menggugurkan daunnya. Jika dilihat dari letaknya betina pada jenis cycadidae terdapat di atas batang pohon. Tumbuhan ini memiliki jenis tumbuhan yang dioecious. Artinya organ reproduksi antara betina dan jantan terpisah dalam satu individu. Cycadidae memiliki karakteristik lain seperti memiliki pembuluh dan biasa disebut daun bersisik. Tergolong dalam tumbuhan dieoceous. Contoh dari kelas ini ialah Cycas rumphi atau dikenal sebagai pakis haji atau akar bunga karang yang sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias. 2. KELAS KONIFER Tumbuhan konifer pada kelas gymnospermae merupakan tumbuhan yang memiliki alat reproduksi terpisah antara jantan dan betina. Tumbuhan ini memiliki daun berjarum sehingga sering disebut pohon jarum. Beberapa tumbuhan konifer biasa berbentuk pohon dan ada sebagian yang perdu. Contoh tumbuhan gymnospermae kelas konifer adalah Pinus Pinus sp dan Damar Agathis alba. Tanaman konifer ini memiliki perkembang biakan dengan rujung dan berumah satu. Pada bagian rujung jantan memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding rujung betina. Kemudian bentuk rujung jantang memiliki sisik penghasil serbuk sari yang kecil sedangkan pada rujung betina memiliki sisik yang lebih besar, agak berkayu sehingga lebih banyak sisik. Tanaman konifer bisa tumbuh dalam kondisi iklim tropis pada daerah dengan ketinggian yang cukup tinggi atau pada daerah yang dingin dan beriklim sedang. Tumbuhan konifer sendiri diantaranya pinus Pinus merkusi, cemara Araucaria sp, dammar Agathis alba. 3. KELAS GINKODIDAE Anggota dari divisi Ginkgophyta yang masih ada hingga kini ialah Ginkgo biloba Ginkgo. Tumbuhan ginkgo berasal dari cina. Tumbuhan ginkgo berupa pohon besar, yang mana ketinggiannya bisa mencapai > 30 meter. Daunnya bertangkai panjang serta lebar menyerupai kipas, dengan belahan yang berlekuk pada bagian dalam. Tulang daun menggarpu. Tumbuhan ginkgo berumah 2 atau alat kelamin jantan serta betina tidak berada dalam satu pohon. Tumbuhan ini mempunyai biji yang berkulit keras, berwarna kuning, berukuran kira-kira sebesar kelereng, serta mempunyai aroma yang tidak enak. Pada bijinya ada kulit luar yang keras dan berdaging yang biasanya dimanfaatkan sebagai obat asma, mengatur tekanan darah serta bisa dijadikan ramuan suplemen yang dapat meningkatkan daya ingat. 4. KELAS GNETOPHYTA Divisi gnetophyta mempunyai strobilus jantan yang tersusun secara majemuk, daunnya berhadapan. Seluruh pembuluh ada pada kayu sekunder, tidak pada saluran resin. Contoh dari divisi ini ialah Gnetum gnemon atau melinjo. Alat kelaminnya ada pada satu pohon atau berumah satu, namun letak bunga jantan dan bunga betina terpisah. Bijinya berbentuk bulat telur serta biasanya akan berubah menjadi merah setelah masak. Bagian daun muda, biji dan bunga melinjo bisa dimanfaatkan sebagai sayur. Bijinya juga bisa dijadikan kerupuk emping. Kulit kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan kertas Grameds. SISTEM REPRODUKSI GYMNOSPERMAE Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus. Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan dan betina. Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada strobilus betina. Letak makrosporofil dan mikrosporofil terpisah. Sel kelamin jantan berupa spermatozoid yang masih bergerak aktif. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium. Contoh Pada Gymnospermae sering terjadi poliembrioni, walaupun hanya ada satu embrio yang terus berkembang karena adanya pembelahan beberapa sudah tidak digunakan sebagai media fertilisasi karena adanya pembentukan buluh serbuk pada serbuk sari yang berkecambah. Pada Coniferophyta dan Gnetophyta spermanya tidak mempunyai flagel, sehingga buluh serbuk menghantarkannya langsung ke mulut arkegonia. Serta pada Cycas dan Gingko fertilisasinya merupakan bentuk antara kondisi pada paku-pakuan dan tumbuhan tanpa biji lainnya, yaitu spermanya mampu berenang bebas dan bentuk pada tumbuhan berbiji yaitu spermanya tidak mampu bergerak bebas. Gametofit jantan umumnya bersifat haustorial, yaitu menyerap makanan dari ovulum ketika tumbuh, walaupun dibutuhkan buluh serbuk tetapi tidak langsung masuk ke arkegonium. Buluh serbuk tersebut tumbuh dan menetap di dalam nuselus selama berbulan-bulan sebelum menuju gametofit betina. Setelah sampai di mulut gametofit betina, buluh serbuk robek dan melepaskan sel sperma yang berflagel banyak. Sperma tersebut kemudian menuju ke arkegonium dan membuahi telur. Dengan adanya buluh sperma tersebut maka tumbuhan berbiji tidak ada lagi yang bergantung pada ketersediaan air pada fertilisasinya. Proses Penyerbukan dan Pembuahan Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu dengan cara anemogami penyerbukan dengan bantuan angin. Serbuk sari jatuh langsung pada bakal biji. Selang waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Pembuahan yang terjadi pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal setiap inti generatif melebur dengan inti sel telur. Mikropil terdedah ke udara bebas. Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur. CONTOH DAN MANFAAT GYMNOSPERMAE Gymnospermae memiliki banyak spesies yang tersebar di beberapa wilayah salah satunya Indonesia. Contoh dari tumbuhan berbiji terbuka ini sebenarnya biasa kita temui pada industri-industri kertas, obat, bahkan juga makanan, adapun tanaman hias. Tumbuhan jenis ini sering dimanfaatkan dalam kehidupan kita, berikut beberapa diantaranya Cemara, biasanya digunakan sebagai bahan bangunan untuk membuat rumah atau bangunan. Cemara kipas merupakan cemara yang berasal dari genus Thuja dan keluarga Cipressaceae, banyak yang menyebut pohon cemara kipas ini dengan sebutan tanaman cakar ayam. Cemara jenis ini merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab dan dapat ditemukan di rawa-rawa. Berbagai manfaat yang dapat digunakan dari pohon ini diantaranya sebagai obat penyakit rematik, psoriasis dan cystitis. Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat pagar ataupun perahu. Seiring berjalannya waktu, pohon cemara jenis ini dijadikan sebagai tanaman hias. Cemara Pinsil adalah jenis cemara yang berasal dari wilayah mediterania yang termasuk dalam keluarga Cupressaneae. Cirinya sangat unik, yaitu memiliki kayu dengan bau yang harum, sehingga tak heran jika beberapa pintu Gereja dibangun dengan kayu pohon cemara ini. Pinus yang memiliki nama latin Pinus Mercusii atau Casuarina Equisetifolia atau Pinus Longaeva merupakan tumbuhan yang menghasilkan getah untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia sendiri terdapat banyak pinus jenis Mercusii. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pohon pinus diantaranya adalah getahnya dapat diolah sebagai bahan utama dalam pembuatan sabun dan cat, selain itu juga dapat dimanfaatkan dalam industri parfum. Hiasan dan souvenir juga dibuat dari pohon Strobilus Pinus. Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, sebagai batang korek api serta dijadikan sebagai kerta dengan serat panjang. Kulitnya yang lumayan tebal dapat dijadikan untuk bahan bakar yang nantinya abu hasil pembakaran dapat dimanfaatkan sebagai campuran pupuk organik yang mengandung kalium tinggi. Pakis haji adalah tumbuhan yang masuk dalam keluarga tumbuhan paku ini memiliki nama lain Cycas Rumphii merupakan salah satu contoh tumbuhan gymnospermae. Di Indonesia sendiri sering disebut sebagai sikas’ atau aji’. Di Indonesia, tanaman pakis haji ini biasanya dibudidayakan sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman biasa yang ditanam di pekarangan rumah. Manfaat yang dapat diperoleh sangat bermanfaat, diantaranya adalah untuk obat infeksi dan mencegah osteoporosis. Zamia Furfuracea merupakan nama latin dari tumbuhan Zamia. Tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias bagi kebanyakan orang. Zamia dapat tumbuh pada kondisi cuaca yang panas, akan tetapi juga membutuhkan asupan air untuk pertumbuhannya. Tanaman ini merupakan tumbuhan langka, hal tersebut karena perawatannya tidak begitu mudah, membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Meubel dari pohon Damar, Pohon damar yang memiliki nama latin Agathis Dammara merupakan pohon yang menghasilkan getah sama seperti pohon pinus. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang hidup di wilayah Sulawesi, Maluku serta Jawa. Pohon damar memiliki diameter batang yang cukup lebar, yaitu mencapai 1 meter. Beberapa senyawa yang dapat ditemukan di pohon damar diantaranya adalah alkohol kompleks, resin, asam resinat dan balsam. Manfaat yang dapat diperoleh dari pohon damar diantaranya adalah Kayunya dapat dimanfaatkan dalam pembangunan, Getahnya dimanfaatkan dalam industri plastic, industri tekstil, industri cat. Damar juga dapat dijadikan sebagai obat HIV, penyakit sakit gigi, luka bakar dan gangguan pada telinga dan mata Grameds. Selain gymnospermae, terdapat berbagai jenis tumbuhan berdasarkan pengelompokan takson tingkat divisi lainnya yang dapat kamu pelajari seperti tumbuhan paku, angiospermae yang dapat kamu peajari pada Daftar Jenis Tumbuhan Di Pulau Wawanii, Sulteng. Macam-macam Spesies Tumbuhan Berbiji Terbuka atau Gymnospermae Sementara itu, spesies tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae terbagi dalam 4 divisi utama, yaitu Coniferophyta, Cycadophyta, Ginkgophyta dan juga Gnetophyta. Berikut penjelasan dari masing-masing spesies, seperti berikut 1. Tumbuhan Runjung atau Coniferophyta. Tumbuhan runjang merupakan sekelompok tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae yang memiliki runjung “Cone” sebagai organ pembawa biji tumbuhan tersebut. Tumbuhan runjung atau Coniferophyta ini memiliki ciri khas dengan daun yang berwarna hijau sepanjang tahun. Kelompok ini sekarang ditempatkan sebagai divisi tersendiri setelah pemisahan Gymnospermae dan Angiospermae secara kladistik adalah Polifiletik. Tumbuhan runjung kebanyakan tersebar di daerah yang memiliki iklim sedang. Bentuk daunnya yang dimiliki adalah runjung yang sempit dan sangat adaptif dengan suhu yang rendah yang menjadi ciri khas pada daerah tersebut. Kurang lebih ada sekitar 500 spesies anggotanya dengan bentuk berupa semak, perdu ataupun pohon. Kebanyakan anggotanya memiliki tajuk berbentuk kerucut dan juga memiliki daun yang memanjang atau lanset, atau juga berbentuk jarum sehingga bisa dikenal sebagai tumbuhan berdaun jarum. Daun seperti ini dianggap sebagai adaptasi terhadap habitat. Hampir semua anggotanya yang banyak dijumpai di wilayah bersuhu yang relatif sejuk, seperti sekeliling kutub atau circumpolar ataupun di dataran tinggi. Sedangkan di daerah tropika hanya ada beberapa jenis yang tumbuh di alam dan juga dimana secara alami menyukai daerah pegunungan yang sejuk. Ciri-ciri dari jenis Coniferophyta, sebagai berikut Coniferophyta adalah tumbuhan yang memiliki alat reproduksi terpisah antara jantan dan betina atau berumah dua. Coniferophyta memiliki daun berjarum sehingga sering disebut pohon jarum. Beberapa tumbuhan ini berbentuk pohon, tetapi ada sebagian yang perdu. Contoh dari tumbuhan Gymnospermae jenis Coniferophyta atau konifer adalah pinus yang memiliki saluran resin pada bagian batangnya. Contoh dari Coniferophyta adalah pinus merkusii, agathis alba, pinus silvestri. Nama ilmiahnya adalah Pinus merkusii atau dikenal dengan sebutan tusam Sumatera merupakan tumbuhan runjung berbentuk jarum. Tusam Sumatera berbentuk pohon bertajuk yang cenderung berbentuk kerucut, meskipun terdapat variasi yang besar. Pinus merkusii tumbuh yang mendominasi daerah hutan tropika pegunungan di Indonesia bagian barat pada ketinggian mulai dari 600 meter diatas permukaan laut, hingga meter. Pinus merkusii hidup khususnya di Sumatera. Agathis Alba nama ilmiahnya atau dikenal dengan pohon damar merupakan sejenis pohon anggota tumbuhan yang runjung yang tumbuh asli di Indonesia. Pohon damar ini menyebar di daerah Maluku, Sulawesi sampai ke negara Filipina. Pohonnya besar dan tingginya mencapai 65 m. Batangnya bulat silindris dan memiliki diameter yang mencapai lebih dari 1,5 m. Daun berbentuk jorong, runcing ke arah ujung yang membundar. Pohon damar tumbuh alami di hutan hujan dataran rendah sampai ketinggian sekitar m dpl. Pohon damar teristimewa ditanam untuk diambil resinnya. Resin merupakan getah yang keluar saat kayu damar dilukai. Getahnya mengalir keluar dan membeku saat terkena udara. Getah ini kemudian mengeras dan dapat dipanen. Resin dapat diolah menjadi kopal atau dikenal sebagai kopal sadapan. Pinus Silvestri merupakan spesies pohon dalam keluarga pinus Pinaceae yang berasal dari Eurasia. Pinus Sylvestri merupakan pohon jenis konifera hijau yang tumbuh dengan ketinggian 35 m dan memiliki diameter batang 1 m saat dewasa. Kulit batang tebal, bersisik abu-abu dan coklat tua, di batang bawah dan tipis, bersisik dan oranye di batang atas dan cabang. Ciri khas pada pohon dewasa yaitu batangnya yang panjang, gundul dan lurus diatasnya ditumbuhi daun yang membulat atau rata. Tunasnya berwarna coklat muda dengan pola seperti sisik tersusun secara spiral. Pada pohon dewasa daun atau jarum berwarna hijau biru keabu-abuan, kadang sering berwarna gelap hingga kuning hijau tua jika musim dingin. Umurnya bisa mencapai 150-300 tahun. Spesimen tertua tercatat tertua di Lapland, Finlandia Utara yaitu berumur lebih dari 760 tahun. 2. Cycadophyta Cycadophyta merupakan salah satu kelompok tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae. Tumbuhan ini berbiji primitif, dengan tinggalan fosil berbentuk tidak banyak berubah. Usia tumbuhan ini diperkirakan ada dari 280 juta tahun yang lalu. Tumbuhan jenis Cycadophyta ada di daerah tropis dan subtropis di dunia, serta jumlahnya sangat terbatas. Ciri-ciri dari Cycadophyta yaitu Tumbuhan ini memiliki akar yang serabut dan membentuk struktur yang disebut akar koraloid. Hal ini karena bentuknya menyerupai karang mini, yang berisi sianobakteri dalam koloni bentuk benang dari marga Anabaena. Struktur batangnya seperti pada umumnya yaitu tebal dengan empulur yang berpati. Permukaan luar dari batang dicirikan dengan pola bekas tempelan yang sudah terlepas. Terkadang batangnya tidak muncul dari permukaan atau sedikit muncul dengan membentuk tampilan membulat yang disebut caudex. Daunnya tersusun dalam roset mengelilingi puncak batang. Organ reproduksinya tersusun dalam struktur yang disebut runjung atau Strobilus jantan dan betina terdapat di ujung batang pada pohon yang berbeda atau semua anggota divisi ini berumah dua, dioecious. Berdasarkan uji genetik, kelompok tumbuhan ini berkerabat paling dekat dengan Ginkgo dibandingkan dengan Gymnospermae Contoh dari tumbuhan Cycadophyta adalah Cycas rumphii. Cycas rumphii merupakan salah satu jenis pakis haji yang dapat ditemukan di Nusantara. Asal tumbuhan ini diperkirakan dari daerah Maluku. Tumbuhan ini biasanya ditanam sebagai penghias serta batangnya mengandung pati yang bisa untuk dimakan. Cycas rumphii tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu tumbuhan ini juga dibudidayakan di negara Indocina, Guam, Fiji, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon dan juga Cina. 3. Ginkgophyta Ginkgophyta atau Ginkgo adalah genus tunggal dari salah satu macam tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae yang pernah tersebar luas di dunia. Namun saat ini tumbuhan Ginkgo tumbuh liar di Asia Timur Laut. Tetapi Ginkgo juga sudah tersebar di tempat yang memiliki iklim sedang sebagai pohon penghias taman atau pekarangan. Hampir semua spesies dari Ginkgo punah pada akhir zaman Pliosen. Akan tetapi satu-satunya spesies yang masih hidup sampai saat ini adalah Ginkgo biloba. Spesies Ginkgo biloba hanya dapat ditemukan secara liar di Tiongkok, akan tetapi seluruh dunia juga telah membudidayakan tumbuhan jenis ini. Pohon ini merupakan pohon tahunan, tipe peluru serta dapat berumur sampai ratusan tahun. Daunnya memiliki bentuk kipas, tumbuh dari ujung batang atau cabang. Urat-urat daun memanjang dari pangkal. Spesies ini tidak berbunga juga tidak berbuah karena tumbuhan ini merupakan tumbuhan berbiji terbuka. Bijinya dilindungi oleh selapis jaringan lunak yang dikenal sebagai salut biji. Selain itu, fungsi dari biji Ginkgo dapat dimakan serta dapat diolah menjadi obat. Sejumlah produk makanan suplemen mengandung ekstrak biji Ginkgo, hal ini karena dianggap berkhasiat dapat mempertahankan daya ingat. Secara umum biji ini juga bermanfaat sebagai kesehatan untuk otak, memperkuat daya ingat serta melancarkan aliran darah perifer. Jika Grameds ingin mencoba mengolah menjadi obat-obatan. Grameds bisa baca dan dapatkan bukunya yang tersedia di Contoh dari tumbuhan Ginkgophyta adalah Ginkgo biloba atau dikenal sebagai pohon rambut gadis. Selain itu Ginkgo biloba menjadi salah satu suplemen herbal yang populer. Ginkgo Biloba dikumpulkan dari daun hijau kering dan juga tersedia dalam bentuk ekstrak cair, kapsul serta dalam tablet. Sifat terapeutik dari tanaman ini berguna sebagai pengobatan untuk gangguan darah serta masalah memori, peningkatan fungsi kardiovaskular serta dapat sebagai peningkat kesehatan pada mata. Ginkgo biloba mengandung flavonoid dan terpenoid tingkat tinggi, antioksidan yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel oksidatif dari radikal bebas berbahaya. Antioksidan dipercaya bisa mengurangi risiko penyakit kanker. Berikut beberapa manfaat dari Ginkgo biloba, yaitu Peningkatan daya ingat Meringankan kecemasan Obati sakit kepala dan migrain Membantu mengatasi glaukoma Membantu mengatasi disfungsi seksual 4. Gnetophyta Gnetophyta merupakan anggota dari tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae. Tumbuhan ini tersebar di daerah gurun sampai daerah dekat hutan hujan tropis. Berikut ciri-ciri tumbuhan Gnetophyta, yaitu Memiliki daun yang tunggal, duduknya berhadapan. Memiliki batang berkayu tanpa saluran resin. Bunga majemuk berbentuk bulir, keluar dari ketiak daun. Struktur anatomi yang mendekati angiospermae, kemiripan itu terletak pada struktur pembuluh. Gnetophyta merupakan divisi yang dianggap paling maju diantara keempat divisi. Sulitnya untuk menemukan karakteristik umum antara semua Gnetofita. Terdapat dua karakteristik umum yang paling umum digunakan yaitu adanya daun yang khusus menyelimuti sekitar kedua ovula dan mikrosporangia serta proyeksi mikrofil dari membran luar ovula yang menghasilkan tetesan penyerbukan. Meskipun hal ini sangat spesifik dibandingkan kesamaan antar sebagian besar divisi pabrik yang lainnya. Spesies Gnetum sebagian besar merupakan tanaman kayu yang merambat di hutan tropis. Meskipun anggota ini yang paling terkenal, Gnetum Gnemon merupakan pohon asli Malaysia barat. Satu-satunya spesies Welwitschia yang tersisa, Welwitschia mirabilis asli hanya dari gurun kering Namibia dan Angola. Spesies ini merupakan spesies pelukan tanah dengan dua daun besar seperti tali yang tumbuh secara terus menerus dari panggal sepanjang kehidupan tanaman. Spesies Ephedra yang dikenal dengan “Jointfit” di Amerika Serikat memiliki cabang panjang yang ramping serta menghasilkan daun menyerupai sisik kecil di simpulnya. Infus dari tanaman ini secara tradisional digunakan sebagai stimulan, tetapi efedrin merupakan zat yang dikontrol saat ini di banyak tempat karena risiko overdosis yang berbahaya. Contoh dari tumbuhan Gnetophyta di Indonesia adalah tumbuhan melinjo atau Gnetum Gnemon. Tumbuhan melinjo buahnya dan daun muda melinjo dapat dibuat makanan atau sayur. Bijinya dapat dibuat camilan emping. Serabut kulit yang dimiliki dapat dibuat untuk jala. Demikian Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Sistem Reproduksi Serta Contoh dan Manfaat Gymnospermae dalam Kehidupan Sehari-hari. Semoga bermanfaat Grameds! ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Febru. Jawaloker | Salah Satu Flora Ciri Khas Di Kawasan Indonesia Timur Adalah. Indonesia punyai bermacam jenis flora atau tumbuhan yang menyebar dari Sabang sampai Merauke. Pada umumnya, flora di Indonesia menyebar dalam tiga kawasan dan terdiri jadi empat daerah. Indonesia sendiri diprediksi punyai sekitaran 8.000 spesies tumbuhan.
– Apa saja ciri-ciri bioma tundra, taiga, sabana, stepa, gurun, dan hutan? Salah satu istilah penting dalam kajian persebaran flora dan creature di dunia adalah bioma. Istilah tersebut merujuk kepada salah satu bagian dari biosfer. Semua tempat di bumi yang mendukung kehidupan dan keberadaan makhluk hidup, yang di dalamnya termasuk flora dan brute, disebut dengan biosfer. Adapun kondisi persebaran biosfer di permukaan bumi merupakan salah satu fokus perhatian dalam biogeografi. Bidang terakhir adalah salah satu cabang khusus dalam ilmu geografi. Lantas, apa itu bioma? Dari segi definisi, bioma merupakan bagian biosfer yang berupa bentang lahan di daratan, dengan karakteristik khas sesuai kondisi iklim dan jenis flora-beast tertentu yang mendominasinya. Ada three subjek umum yang terdapat di bioma, yakni produsen, konsumen, dan pengurai atau decomposer. Kondisi bioma sering kali selaras dengan posisi geografis dan astronomis wilayahnya. Karakteristik bioma juga ditentukan oleh struktur tumbuhan semak, pohon, dan rerumputan. Karena itu, unsur vegetasi lebih dominan menunjukkan karakteristik suatu bioma. Macam-macam Bioma dan Ciri-cirinya, Bioma Tundra hingga Hutan Mengutip publikasi resmi UPI, bioma tumbuhan di dunia dapat dibagi menjadi tiga jenis umum berdasarkan letak garis lintang, ketinggian tempat, dan karakteristik floranya. Ketiganya adalah bioma hutan, bioma padang rumput, bioma gurun. Pembagian three jenis umum itu masih bisa diperluas. Jika pembagiannya diperluas, setidaknya ada 7 jenis bioma di permukaan bumi. Ketujuh jenis bioma tersebut adalah bioma hutan hujan tropis, bioma hutan gugur, bioma padang rumput steppa, bioma sabana, bioma gurun, bioma taiga, dan bioma tundra. Masing-masing dari bioma itu mempunyai ciri khas yang berlainan. Infografik SC Jenis-Jenis Bioma. Penjelasan mengenai masing-masing dari 7 jenis bioma tersebut beserta ciri-cirinya, sebagaimana dirangkum dari Modul Geografi Eleven KD. dan 2020 terbitan Kemdikbud dan sejumlah sumber lain, adalah sebagai berikut. 1. Bioma Hutan Hujan Tropis Hutan hujan tropis merupakan bioma hutan yang selalu basah atau lembab, serta mempunyai keanekaragaman vegetasi tumbuhan sangat tinggi. Karena itu, hutan hujan tropis pada umumnya lebat. Hutan Hujan Tropis bisa ditemukan keberadaannya di wilayah yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Lokasi bioma ini biasanya berada di garis lintang 0°–10°LU/LS. Perkembangan hutan hujan tropis perlu dukungan curah hujan tinggi, yakni dengan intensitas rata-rata lebih dari 2000 mm per tahun. Hujan hujan tropis umumnya tumbuh di wilayah yang suhu udaranya rata-rata twenty-30 derajat celcius. Kawasan yang selama ini menjadi lokasi persebaran dominan hujan hujan tropis adalah sebagian Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, Amerika tengah, Amerika Selatan, Sebagian Afrika, dan Kepulauan Madagaskar. Contoh hujan tropis adalah hutan di Pulau Kalimantan dan hutan Amazon di Brasil. Ciri- ciri bioma hutan hujan tropis adalah sebagai berikut Berada di wilayah dengan curah hujan tinggi dan merata sepanjang tahun, yaitu lebih dari mm per tahun. Memiliki pohon-pohon utama yang mempunyai ketinggian antara xx–twoscore m. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar, serta hijau sepanjang tahun. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tidak dapat menembus dasar hutan karena tertutup pepohonan yang lebat. Permukaan tanahnya lembab dan sering tergenang air. Suhu udara antara 25°-30°C. 2. Bioma Hutan Gugur Bioma hutan gugur merupakan bioma yang vegetasinya didominasi oleh tumbuhan peluruh atau tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim tertentu. Bioma ini mengalami empat musim, yaitu panas, gugur, dingin, dan semi. Salah satu ciri khas bioma hutan iklim sedang ini adalah warna daun yang berwarna oranye keemasan. Pendeknya hari merangsang tanaman menarik klorofil dari daun sehingga diisi pigmen lain. Ciri khas lainnya, pepohonan di bioma tersebut menggugurkan daun meranggas saat menjelang musim dingin. Bioma ini umumnya ada di wilayah dengan letak di antara 30-40 garis lintang. Hutan gugur banyak ditemukan di Asia Timur, Amerika Serikat, dan Eropa Barat. Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut Memiliki curah hujan merata antara mm per tahun. Suhu rata-rata mencapai two-18 derajat celcius. Vegetasi hutan gugur umumnya memiliki daun yang lebar, tajuk yang rapat, hijau pada musim panas, dan menggugurkan daun pada musim dingin. Hutan gugur memiliki jenis tumbuhan yang relatif sedikit. Hutan gugur mengalami musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin. Terletak di daerah yang mengalami 4t musim, yakni musim panas, dingin, semi dan gugur. 3. Bioma Stepa Padang Rumput Stepa atau padang rumput merupakan ekosistem yang didominasi oleh vegetasi berbagai jenis rumput dan tidak ada pohon maupun semak-semak besar di wilayah itu. Pepohonan sulit tumbuh di Stepa karena curah hujan yang rendah dan tidak merata. Stepa bisa berkembang di wilayah beriklim tropis dan subtropis. Padang rumput stepa bisa ditemukan di sejumlah daerah tropis sampai dengan wilayah iklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, dan Australia. Ciri-ciri bioma padang rumput Stepa adalah sebagai berikut Merupakan padang rumput yang terletak di wilayah dengan ilkim sedang Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika utara, Asia barat, dan Afrika Vegetasi rumput yang luas Suhu 19-thirty derajat celcius saat musim panas, 12-20 derajat celcius saat musim dingin Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun. Adanya jenis rumput yang tingginya mencapai three,v m. four. Bioma Sabana Bioma sabana merupakan padang rumput yang masih diselingi oleh pepohonan atau semak-semak seperti palem dan akasia. Sabana termasuk tipe ekosistem di dataran rendah maupun tinggi, dengan beberapa pohon tersebar tidak merata dan lapisan bawahnya didominasi rerumputan. Sabana bisa tumbuh di wilayah tropis maupun subtropis, atau kawasan yang memiliki curah hujan rendah rendah. Bioma ini juga disebut padang rumput tropis karena iklimnya tidak terlalu kering untuk melahirkan gurun pasir, dan tak terlampau basah untuk mendukung tumbuhnya hutan. Bioma sabana banyak terdapat di Afrika, Amerika Selatan, Australia, dan Indonesia Nusa Tenggara Timur. Meski umumnya berada di kawasan kering, di sejumlah kasus, Sabana juga bisa berkembang di kawasan dengan curah hujan yang lumayan tinggi. Di Indonesia, misalnya, sabana muncul di Baluran Jawa Timur, Bali Barat, dan Rinjani Lombok, NTB. Ciri-ciri bioma sabana adalah sebagai berikut. Terdapat di kawasan yang tidak jauh dari daerah khatulistiwa iklim tropis. Memiliki suhu panas sepanjang tahun. Memiliki curah hujan yang sedang dan tidak teratur. Porositas air yang meresap ke tanah dan drainase pengarian cukup baik. 5. Bioma Gurun Bioma gurun merupakan ekosistem darat yang ditandai dengan lingkungan beriklim kering dan curah hujan yang sangat sedikit. Curah hujan tahunan di bioma gurun rata-rata kurang dari 250 mm per tahun. Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat. Gurun pasir memiliki tingkat penguapan tinggi sehingga jarang vegetasi bisa tumbuh di bioma ini. Tumbuhan yang ditemukan di bioma ini umumnya memiliki akar sangat panjang dan berdaun kecil. Perbedaan suhu pada malam dan siang hari di bioma gurun juga sangat timpang. Ciri-ciri bioma gurun adalah sebagai berikut Memiliki curah hujan yang sangat rendah, kurang dari 250 mm/tahun. Tingkat evaporasi penguapan di gurun tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi hujan. Memiliki perbedaan suhu udara yang sangat tinggi antara siang dan malam. Suhu udara gurun pada siang hari sangat panas bisa sampai 450 derajat celcius Suhu udara gurun pada malam hari sangat dingin bisa sampai 0 derajat celcius. Tanah di gurun didominasi pasir yang sangat tandus karena tidak dapat menampung air. Kelembapan udara di gurun rendah. Tingkat deflasi pengikisan tanah gurun sangat tinggi. half-dozen. Bioma Taiga Bioma Taiga adalah ekosistem yang berada di hutan dengan satu spesies pohon. Spesies tersebut misalnya seperti pinus, konifer, cemara dan lainnya yang sejenis. Secara umum, bioma Taiga merupakan jenis hutan homogen yang didominasi satu spesies pohon berdaun jarum. Bioma hutan taiga banyak tumbuh di antara wilayah subtropika dan daerah kutub, tepatnya belahan bumi utara yang memiliki musim dingin lebih panjang daripada musim panas. Contohnya ialah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada. Ciri-ciri bioma taiga adalah sebagai berikut Suhu di kawasan bioma taiga mencapai 90°F atau lebih pada musim panas. Bioma taiga memiliki musim dingin yang berlangsung panjang. Musim kemarau yang panas di bioma taiga berlangsung sangat singkat, sekitar 1-3 bulan. Daerah bioma taiga sangat basah karena penguapannya rendah. Jenis tumbuhan di bioma taiga sangat sedikit, umumnya hanya 2-3 macam. seven. Bioma Tundra Bioma tundra adalah kawasan yang berada di sekitar kutub utara dan sebagian kutub selatan. Di bioma tundra, tidak ditemukan pepohonan. Hanya ada tumbuhan kecil sejenis rumput-rumputan berbunga kecil dan lumut di bioma tundra. Selain itu, beast yang ditemukan di bioma tundra umumnya adalah beruang dan rusa kutub. Kawasan bioma tundra memiliki suhu rendah, yakni di bawah 0 derajat celcius. Kondisi ini membuat tidak banyak flora dan fauna mampu bertahan dan berkembang di bioma tundra. Apalagi, wilayah bioma tundra jarang sekali menerima sinar matahari. Dalam waktu berbulan-bulan, matahari bisa tidak terbit di kawasan tersebut. Ciri-ciri bioma tundra adalah sebagai berikut Hampir di setiap wilayah bioma tundra tertutup oleh salju atau es. Wilayah bioma tundra mengalami musim dingin yang panjang dan gelap, dan juga musim panas dengan hari siang yang panjang, karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS. Usia tumbuh tanaman sangat pendek, antara thirty-120 hari 4 bulan saja. Fauna di bioma tundra kebanyakan adalah hewan yang memiliki bulu dan lapisan lemak tebal, yang dapat menjaga suhu tubuhnya tetap hangat. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Mengutip buku Geografi 2 Kelas XI 2007, berikut ini adalah penjelasan tentang persebaran flora dan animate being di Indonesia. A. Flora Indonesia Indonesia merupakan suatu negara berbentuk kepulauan yang terdiri atas lebih dari pulau dan sebagian besar wilayahnya berupa lautan. Kondisi wilayah yang berbentuk pulau-pulau dan dikelilingi oleh laut mengakibatkan keadaan flora di Indonesia menjadi sangat beragam. Keadaan flora di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi dua subregion, yaitu subregion Indonesia-Malaysia di wilayah Indonesia Barat dan subregion Australia di wilayah Indonesia Timur. Secara garis besar, flora Indonesia terdiri atas empat kawasan flora, yaitu Flora Sumatra-Kalimantan, Flora Jawa- Bali, Flora Kepulauan Wallacea, dan Flora Irian Jaya Papua. Jenis-jenis vegetasi yang tersebar di empat kawasan flora tersebut terdiri atas vegetasi hutan hujan tropis, hutan musim, hutan pegunungan, sabana tropis, dan hutan pinggiran atau hutan bakau mangrove. B. Fauna Indonesia Pola persebaran brute di Indonesia sangat dipengaruhi oleh persebaran tumbuhan, kondisi geografis Indonesia yang berada di antara Benua Asia dan Australia, serta kondisi geologis Republic of indonesia yang berada pada dua landas kontinen continental shelf yaitu landas kontinen Asia di bagian barat dan landas kontinen Australia di Indonesia bagian timur. Pola persebaran Fauna di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga kelompok wilayah, yaitu wilayah Fauna Republic of indonesia Tipe Asiatis, Fauna Indonesia Tipe Peralihan Asia-Australis, serta Fauna Indonesia Tipe Australis. – Pendidikan Penulis Addi M Idhom Editor Iswara N Raditya Penyelaras Yulaika Ramadhani
Lk5Nk. gnq9miz3og.pages.dev/26gnq9miz3og.pages.dev/163gnq9miz3og.pages.dev/970gnq9miz3og.pages.dev/72gnq9miz3og.pages.dev/140gnq9miz3og.pages.dev/918gnq9miz3og.pages.dev/377gnq9miz3og.pages.dev/733gnq9miz3og.pages.dev/75gnq9miz3og.pages.dev/208gnq9miz3og.pages.dev/652gnq9miz3og.pages.dev/251gnq9miz3og.pages.dev/801gnq9miz3og.pages.dev/68gnq9miz3og.pages.dev/2
salah satu ciri khas yang dimiliki oleh daun pinus adalah