kultur campuran terhadap bobot potong dan jumlah le-mak abdomen ayam broiler umur 2-6 minggu. METERI DAN METODE Tempat dan Lama Penelitian Penelitian lapangan di laksanakan di kandang milik petani peternak di Desa Dajan Peken, kabupaten ta-banan. Penelitian berlangsung selama lima bulan, yaitu mulai dari persiapan sampai dengan pengolahan data Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini juga menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa burung liar. Hal tersebut dibuktikan dengan pemberian vitamin E sebanyak 125 ppm dan mineral Zn 80 ppm mampu meningkatkan bobot akhir dan efisiensi pakan. Efisiensi pakan artinya konsumsi pakan turun, tetapi bobot badannya meningkat dari ayam broiler tersebut. Selain itu, pemberian mineral Zn sebanyak 80 ppm juga mampu menurunkan nilai Malondial dehid (MDA
dipanen pada umur 4–5 minggu dengan bobot 2570,3 mL/flok/hari. Bobot akhir dan pertambahan bobot badan ayam broiler yang diberi jamu kombinasi menunjukkan hasil
minggu dengan bobot badan sekitar 1,8-2 kg (Rasyaf, 2008). Potensi genetik yang dimiliki ayam broiler akan maksimal jika didukung oleh faktor lingkungan seperti suhu lingkungan, pakan, air, udara dan tingkat kepadatan. Pakan merupakan faktor utama yang mempengaruhi produktivitas ayam broiler. Sampai saat ini peternak ayam broiler memanen ayamnya di rentang umur 30-35 hari dengan bobot hidup antara 1,5-2,0 kg/ekor ayam. Namun, waktu panen bisa diatur dengan pencapaian bobot badan sesuai terget pemasarannya (konsumen). Konsumen rumah tangga di Indonesia kebanyakan menyukai ayam broiler ukuran kecil (1 – 1,5 kg). Pembuatan sekat juga bertujuan untuk mengurangi stres saat panen. Adanya sekat juga tidak akan mengganggu ayam yang sedang tumbuh. Biasanya ayam dengan bobot 0,7-1,4 kilogram akan mulai dipanen saat umur 21 hari, sehingga akan mengurangi biaya produksi, kepadatan kandang, dan memaksimalkan potensi yang ada.

Masing - masing waktu pengangkutan diulang 10 kali (se tiap hari selama 10 hari), sehingga dalam setiap ulangan menggunakan 10 ekor ayam broiler. Peubah yang diamati adalah suhu lingkungan, suhu tubuh dan bobot badan sebelum dan sesudah pengangkutan.

ayam kampung, broiler memiliki bobot badan yang lebih berat (Hidayat dkk., 2021). Hal ini karena broiler telah diseleksi secara genetik untuk tujuan utamanya produksi daging. Ayam broiler umumnya
5lVz.
  • gnq9miz3og.pages.dev/404
  • gnq9miz3og.pages.dev/197
  • gnq9miz3og.pages.dev/826
  • gnq9miz3og.pages.dev/213
  • gnq9miz3og.pages.dev/997
  • gnq9miz3og.pages.dev/933
  • gnq9miz3og.pages.dev/783
  • gnq9miz3og.pages.dev/458
  • gnq9miz3og.pages.dev/358
  • gnq9miz3og.pages.dev/254
  • gnq9miz3og.pages.dev/950
  • gnq9miz3og.pages.dev/820
  • gnq9miz3og.pages.dev/236
  • gnq9miz3og.pages.dev/448
  • gnq9miz3og.pages.dev/568
  • bobot ayam broiler umur 10 hari